Sukses

Kala Pengemis Musiman Mengais Receh di Pelataran Makam

Saat Lebaran, Tempat Pemakaman Umum (TPU) banyak dikunjungi para peziarah. Salah satunya di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

Saat Lebaran, Tempat Pemakaman Umum (TPU) banyak dikunjungi para peziarah. Salah satunya di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Situasi itu pun dimanfaatkan para pengemis untuk mengais rejeki.

Salah satunya yang dilakukan Sunarti (63), pengemis musiman yang mangkal di TPU Karet Bivak. Sunarti sengaja memanfaatkan momen Lebaran di TPU Karet Bivak untuk mengais rupiah dari para peziarah. Dia terlihat duduk di pelataran jalan masuk makam, beralaskan selembar kardus.

Bermodalkan kebaya kusam, Sunarti bersabar menunggu dermawan memberi uang receh.

Dipilihnya musim lebaran untuk mengemis bukan tanpa alasan. Menurut Sunarti, kegiatan mengemis saat lebaran hanya untuk menambah penghasilannya sebagai penjual gado-gado di dekat rumah di daerah Jatibunder, Jakarta Pusat.

"Cuma bulan Lebaran saja saya mengemis gini mas. Kalau Lebaran gini kan banyak yang pulang kampung dagang saya sepi. Makanya saya ngemis saja di sini. Sehari-hari saya dagang gado-gado di rumah," kata dia di TPU Karet Bivak, Jakarta, Kamis (8/8/2013).

Sunarti menuturkan, dalam sehari mengemis di musim lebaran dirinya dapat memperoleh uang sebesar Rp 30 ribu. Dia selalu melakukan itu hingga 3 hari ke depan.

"Biasanya saya kayak gini dari hari pertama lebaran sampai hari ketiga lebaran. Kalau hari ini saya baru dapat duit sampai sekarang Rp 30 ribu," ucap Sunarti.

Namun, musim lebaran kali ini dianggap Sunarti tak begitu menguntungkan baginya. Sunarti mengeluh, penghasilannya di perayaan Idul Fitri kali ini tak sebesar tahun lalu.

"Tahun kemarin hari pertama lebaran saja bisa dapat Rp 80 ribu sehari. Sekarang turun banget," keluh Sunarti.

Walaupun penghasilan mengais rejeki dari mengemis dirasa kurang, tapi Sunarti tetap akan melakukan kegiatannya itu. "Kan tidak tiap hari saya ngemis gini, paling pas Lebaran saja. Lumayan buat nambah penghasilan buat modal jual gado-gado," tutup Sunarti. (Mut)