Kesal karena penerbangan berkali-kali dibatalkan, sejumlah penumpang menyandera 5 petugas Garuda Indonesia di Bandara Jalaluddin, Gorontalo. Aksi penyanderaan berlangsung sekitar 1 jam. Kelima petugas dimasukkan ke dalam ruangan yang dikunci dari luar oleh para penumpang. Pintu ruangan baru dibuka sejam kemudian.
Aksi itu dipicu kemarahan penumpang karena pihak Garuda berkali-kali membatalkan penerbangan sejak Rabu 7 Agustus. "Saya harusnya berangkat hari Rabu, tapi ditunda Kamis kemudian ditunda lagi sampai hari ini pukul 09.00 WITA. Setelah tiba di bandara, penerbangan ditunda lagi sampai waktu yang tidak ditentukan," ungkap salah seorang penumpang Garuda, Usman (28), Jumat (9/8/2013).
Menurut Usman, selain tak ada informasi yang jelas, para penumpang juga kecewa karena pihak Garuda tak memberi kompensasi kepada mereka yang telah menunggu selama tiga hari. Selain satu kotak teh kemasan, tak ada kompensasi lain yang diberikan maskapai penerbangan flag carrier itu.
"Tadi kami diberi solusi berangkat dengan jalur darat ke Manado dan naik pesawat Garuda dari sana, tapi batasnya hanya 10 orang yang berangkat dengan mobil. Mana cukup? Jumlah kami kan banyak," keluh Usman.
Menurut dia, keberangkatan kali ini tertunda karena pesawat terbang Lion Air yang tergelincir setelah menabrak sapi belum bisa ditarik dari landasan. Pihak Garuda Indonesia dan Bandara Jalaluddin akhinya mengizinkan satu orang perwakilan penumpang melihat langsung kondisi pesawat Lion Air di landasan, untuk meyakinkan mereka mengenai kondisi terakhir evakuasi pesawat.
Hingga berita ini diturunkan, penumpang Lion Air dan Garuda Indonesia masih menunggu di bandara tanpa kepastian jadwal keberangkatan.
Sebelumnya, satu pesawat terbang Lion Air menabrak sapi yang melintas di tengah landas pacu saat mendarat di Bandara Jalaluddin, Selasa 6 Agustus 2013 lalu. Kondisi di sekitar bandar udara itu tidak bebas dari unsur pengganggu, di antaranya ternak yang ternyata bisa menembus pagar pengaman landas pacu. (Ant/Eks)
Aksi itu dipicu kemarahan penumpang karena pihak Garuda berkali-kali membatalkan penerbangan sejak Rabu 7 Agustus. "Saya harusnya berangkat hari Rabu, tapi ditunda Kamis kemudian ditunda lagi sampai hari ini pukul 09.00 WITA. Setelah tiba di bandara, penerbangan ditunda lagi sampai waktu yang tidak ditentukan," ungkap salah seorang penumpang Garuda, Usman (28), Jumat (9/8/2013).
Menurut Usman, selain tak ada informasi yang jelas, para penumpang juga kecewa karena pihak Garuda tak memberi kompensasi kepada mereka yang telah menunggu selama tiga hari. Selain satu kotak teh kemasan, tak ada kompensasi lain yang diberikan maskapai penerbangan flag carrier itu.
"Tadi kami diberi solusi berangkat dengan jalur darat ke Manado dan naik pesawat Garuda dari sana, tapi batasnya hanya 10 orang yang berangkat dengan mobil. Mana cukup? Jumlah kami kan banyak," keluh Usman.
Menurut dia, keberangkatan kali ini tertunda karena pesawat terbang Lion Air yang tergelincir setelah menabrak sapi belum bisa ditarik dari landasan. Pihak Garuda Indonesia dan Bandara Jalaluddin akhinya mengizinkan satu orang perwakilan penumpang melihat langsung kondisi pesawat Lion Air di landasan, untuk meyakinkan mereka mengenai kondisi terakhir evakuasi pesawat.
Hingga berita ini diturunkan, penumpang Lion Air dan Garuda Indonesia masih menunggu di bandara tanpa kepastian jadwal keberangkatan.
Sebelumnya, satu pesawat terbang Lion Air menabrak sapi yang melintas di tengah landas pacu saat mendarat di Bandara Jalaluddin, Selasa 6 Agustus 2013 lalu. Kondisi di sekitar bandar udara itu tidak bebas dari unsur pengganggu, di antaranya ternak yang ternyata bisa menembus pagar pengaman landas pacu. (Ant/Eks)