Akibat mencopet telepon seluler (ponsel) dan dompet pengunjung Kebun Binatang Ragunan, Yunanem, diringkus petugas Polsek Pasar Minggu. Nenek berusia 60 tahun itu digiring ke Mapolsek Pasar Minggu guna menjalani proses hukum.
"Tersangka langsung dibawa ke Polsek untuk menjalani proses lebih lanjut," ujar Wakapolsek Pasar Minggu AKP Agus Prayitno saat ditemui di Posko Keamanan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Agus menjelaskan, kejadian ini bermula saat korban yang merupakan ibu 2 anak tengah mengantre mainan wahana kereta api sekitar pukul 14.00 WIB.
Tiba-tiba Yunanem memanfaatkan suasana keramaian dengan merogoh tas milik korban. Namun korban segera menyadari perbuatan Yunanem dan melaporkan kepada petugas.
"Barang bukti berupa handphone merek Samsung dan dompet berisi uang seratus ribu milik korban. Tapi di dalam dompet milik pelaku masih banyak uang, sepertinya hasil kejahatanya," jelas Agus.
Polisi Dikerahkan
Guna mengamankan dan mengantisipasi liburan pengunjung Ragunan polisi mengerahkan sekitar 407 anggota. Para petugas ini merupakan gabungan dari Mabes Polri, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Jakarta Selatan.
"Untuk mengamankan lokasi kebun binatang Ragunan kami telah menurunkan 407 personel gabungan dari berbagai unsur kesatuan. Ada Sabara, Brimob, Pramuka, juga pasukan kuda 2 ekor, kendaraan remas 10 personel," ujar Agus.
Para petugas ini, jelas Agus, disebar di sejumlah titik pengamanan seperti di setiap wahana. "Disebar di pos penjagaan (Posja). Ada Posja Gajah, Posja Ular, Posja Buaya, Posja Bone, Posja Perahu, Posja Burung, Posja Kesehatan, Posja Informasi, semuanya ada 9 Posja," paparnya.
Sampai saat ini kondisi kemanan di Ragunan masih cukup kondusif. Belum ada peristiwa yang signifikan. "Sampai sekarang masih aman terkendali, paling hanya kehilangan dompet, tas, copet tadi satu orang," jelasnya.
Lebih lanjut terkait antisipasi antrean ke luar, Agus menjelaskan, pihaknya bersama petugas Ragunan bekerjasama untuk menertibkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
"Antisipasi terakhir pada saat keluar nanti sore bonbin berpakaian dinas membantu lalin yang tertutup. Ada sistem buka tutup. Sementara intel narkoba di dalam," imbuh Agus. (Eks)
"Tersangka langsung dibawa ke Polsek untuk menjalani proses lebih lanjut," ujar Wakapolsek Pasar Minggu AKP Agus Prayitno saat ditemui di Posko Keamanan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Agus menjelaskan, kejadian ini bermula saat korban yang merupakan ibu 2 anak tengah mengantre mainan wahana kereta api sekitar pukul 14.00 WIB.
Tiba-tiba Yunanem memanfaatkan suasana keramaian dengan merogoh tas milik korban. Namun korban segera menyadari perbuatan Yunanem dan melaporkan kepada petugas.
"Barang bukti berupa handphone merek Samsung dan dompet berisi uang seratus ribu milik korban. Tapi di dalam dompet milik pelaku masih banyak uang, sepertinya hasil kejahatanya," jelas Agus.
Polisi Dikerahkan
Guna mengamankan dan mengantisipasi liburan pengunjung Ragunan polisi mengerahkan sekitar 407 anggota. Para petugas ini merupakan gabungan dari Mabes Polri, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Jakarta Selatan.
"Untuk mengamankan lokasi kebun binatang Ragunan kami telah menurunkan 407 personel gabungan dari berbagai unsur kesatuan. Ada Sabara, Brimob, Pramuka, juga pasukan kuda 2 ekor, kendaraan remas 10 personel," ujar Agus.
Para petugas ini, jelas Agus, disebar di sejumlah titik pengamanan seperti di setiap wahana. "Disebar di pos penjagaan (Posja). Ada Posja Gajah, Posja Ular, Posja Buaya, Posja Bone, Posja Perahu, Posja Burung, Posja Kesehatan, Posja Informasi, semuanya ada 9 Posja," paparnya.
Sampai saat ini kondisi kemanan di Ragunan masih cukup kondusif. Belum ada peristiwa yang signifikan. "Sampai sekarang masih aman terkendali, paling hanya kehilangan dompet, tas, copet tadi satu orang," jelasnya.
Lebih lanjut terkait antisipasi antrean ke luar, Agus menjelaskan, pihaknya bersama petugas Ragunan bekerjasama untuk menertibkan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
"Antisipasi terakhir pada saat keluar nanti sore bonbin berpakaian dinas membantu lalin yang tertutup. Ada sistem buka tutup. Sementara intel narkoba di dalam," imbuh Agus. (Eks)