Sukses

Aksi Bom di Vihara Ekayana Terkait Rohingya?

Peledak bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat pada 4 Agustus lalu juga masih dalam penyelidikan petugas.

Pelaku peledakan bom di Vihara Ekayana Jalan Mangga II/8 RT 08 RW 08 Kelurahaan Duri Kepa, Jakarta Barat, pada 4 Agustus lalu masih dalam penyelidikan. Motif peledakan bom pun belum diketahui pasti. Apakah merupakan aksi balas dendam etnis Rohingya? Polisi pun masih belum dapat menyimpulkan.

"Nanti kalau tersangka sudah tertangkap, baru kita tarik ke sana, motifnya apa?," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Putut Bayu Seno usai menggelar Halal Bi Halal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (10/8/2013).

Lalu apakah kasus peledakan bom ini terkait dengan kasus aksi terorisme sebelumnya? Lagi-lagi Putut belum dapat menetapkan. Putut mengaku masih dalam penyelidikan bekerjasama dengan Polri.

"Masih dalam penyelidikan kami bergabung dengan Mabes Polri dan Polres melakukan penyelidikan," jelasnya.

Yang jelas, lanjut Putut, pihaknya tengah menelusuri pelaku yang diduga lebih dari 2 orang melalui kamera pemindai (CCTV).

"Nanti dalam penyelidikan ini wajahnya, bajunya, belum terlihat jelas sekali. Setelah kita lakukan close up baru kita sebarkan kepada masyarakat. Apabila menemukan bisa dilaporkan," urainya.

Begitu juga dengan sketsa wajah para pelaku, tegas Putut, juga masih dalam proses penanganan.

"Masih dalam proses. Kasus ini ditangani oleh Mabes Polri dan kita," imbuhnya.

Bom yang meledak di Vihara Ekayana itu disebut-sebut berasal dari pendukung kaum Rohingya di Myanmar. Sebab ditemukan sebuah kalimat bertuliskan 'Kami Menjawab Jeritan Rohingya' yang terdapat di serpihan bom yang meledak.

Namun, penemuan tersebut masih diragukan kebenarannya.

"Saya masih kurang yakin, apa pesan yang Rohingya itu asli dari sindikat di situ atau bukan," kata Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno ketika berada di Vihara Ekayana pada Selasa 6 Agustus.

Kendati demikian, Oegroseno mengimbau masyarakat agar tetap waspada atas tindakan seperti yang terjadi di Vihara Ekayana. Menurutnya, apa yang terjadi di tempat ibadah itu merupakan suatu bentuk provokasi guna memecah kerukunan umat beragama. (Tnt)
Video Terkini