Sebanyak 560 pengungsi sejak siang hingga sore hari telah dipindahkan dari aula dan lapangan Kantor Bappeda Kabupaten Sikka, Maumere, menempati kamar-kamar yang lebih layak. Misalnya di bekas gedung perkantoran Bupati Sikka di Jalan Jenderal Ahmad Yani Maumere. Kepindahan mereka ke tempat baru ini diawali doa secara Katolik dipimpin seorang Romo.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Selasa (13/8/2013), di Maumere dalam rapat koordinasi mendapat laporan dari Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar tentang penanganan pascaerupsi Rokatenda. Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Rokatenda pada 10 Agustus berjumlah 560 orang. Terdiri dari Desa Nitung Lea 28 orang, Desa Rokirole 439 orang, Desa Ladolaka 20 orang, dan Desa Tuanggeo 73 orang.
"Semuanya dievakuasi ke Maumere," kata Frans dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Sebelumnya erupsi pada 1 Oktober 2012, penduduk di Pulau Palue mengungsi ke daratan Pulau Flores di wilayah Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, yaitu 375 KK (1.337 orang) di Kabupaten Sikka, dan 407 KK (1.417 orang) di kabupaten Ende.
Jumlah penduduk di 4 Desa di wilayah terdampak sebanyak 5.299 orang. Terdiri dari Desa Lidi 1.414 orang, Desa Kesokoja 1.316 orang, Desa Rokirole 1.501 orang, dan Desa Nitung Lea 1.068 orang. Berdasarkan klasifikasi pengungsi akibat erupsi Rokatenda pada 10 Oktober 2013, yakni Desa Nitung Lea (12 laki-laki, 16 perempuan), Desa Rokirole (176 L, 263 P), Desa Ladolaka (8 L, 12 P), dan Desa Tuanggeo (36 L, 37 P). Sedangkan kelompok rentan, yaitu lansia 65 orang, bayi 8 orang, balita 51 orang, ibu hamil 2 orang, dan cacat 2 orang.
Sementara jumlah orang yang masih ada di daerah terdampak di Pulau Palue yang akan dievakuasi, yakni 122 orang di Dusun Nitung dan Dusun Cua, 59 orang di Dusun Awa Male, dan 8 orang di Dusun Koa Desa Rokirole. (Frd)
Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Selasa (13/8/2013), di Maumere dalam rapat koordinasi mendapat laporan dari Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar tentang penanganan pascaerupsi Rokatenda. Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Rokatenda pada 10 Agustus berjumlah 560 orang. Terdiri dari Desa Nitung Lea 28 orang, Desa Rokirole 439 orang, Desa Ladolaka 20 orang, dan Desa Tuanggeo 73 orang.
"Semuanya dievakuasi ke Maumere," kata Frans dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Sebelumnya erupsi pada 1 Oktober 2012, penduduk di Pulau Palue mengungsi ke daratan Pulau Flores di wilayah Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, yaitu 375 KK (1.337 orang) di Kabupaten Sikka, dan 407 KK (1.417 orang) di kabupaten Ende.
Jumlah penduduk di 4 Desa di wilayah terdampak sebanyak 5.299 orang. Terdiri dari Desa Lidi 1.414 orang, Desa Kesokoja 1.316 orang, Desa Rokirole 1.501 orang, dan Desa Nitung Lea 1.068 orang. Berdasarkan klasifikasi pengungsi akibat erupsi Rokatenda pada 10 Oktober 2013, yakni Desa Nitung Lea (12 laki-laki, 16 perempuan), Desa Rokirole (176 L, 263 P), Desa Ladolaka (8 L, 12 P), dan Desa Tuanggeo (36 L, 37 P). Sedangkan kelompok rentan, yaitu lansia 65 orang, bayi 8 orang, balita 51 orang, ibu hamil 2 orang, dan cacat 2 orang.
Sementara jumlah orang yang masih ada di daerah terdampak di Pulau Palue yang akan dievakuasi, yakni 122 orang di Dusun Nitung dan Dusun Cua, 59 orang di Dusun Awa Male, dan 8 orang di Dusun Koa Desa Rokirole. (Frd)