Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ditangkap KPK karena diduga menerima suap. Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo pun menyatakan, suap menyuap di bidang migas bukan cerita baru, terutama permainan di seputar perizinan, perpanjangan, dan kontrak.
"Ini bukan lagi rahasia kalau setor-setoran dari berbagai permainan ini masuk ke para pejabat hingga paling atas. Ini bisnis jutaan dolar atau triliunan rupiah," kata Bambang di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Ia mensinyalir Rudi sebagai mantan Wamen ESDM itu tak bermain sendiri dalam rencana proyek migas tersebut. Sebab keputusan tidak di tangan Rudi sendiri.
"Rudi tidak mungkin bermain sendiri. Karena semua keputusan tidak hanya di tangan dia," ujar dia.
Politisi Partai Golkar itu pun berharap KPK berani mengungkap hingga kepala mafianya di sektor Migas ini. "Baik yang ada di birokrasi, maupun di swasta," tegas Bambang.
Ia pun mengapresiasi tindakan KPK mampu mengungkap kasus suap ini di tengah perayaan Idul Fitri 1434 H. "Pertama, ancungan jempol buat KPK karena masih suasana libur Idul Fitri sudah berhasil menangkap seorang tangan kanan menteri ESDM (Jero Wacik) yang juga orang kepercayaan Presiden (SBY), dalam operasi tangkap tangan," ungkap dia.
Kedua, lanjut Bambang, KPK harus mendalami praktik suap perusahaan-perusahaan migas tersebut, karena patut diduga nilai suap puluhan hingga ratusan miliar rupiah sudah biasa dilakukan.
"Ini merupakan modus perusahaan-perusahaan asing itu untuk memuluskan bisnisnya dan mengeruk kekayaan triliunan rupiah dari sumber daya alam bangsa ini dg timbal balik yang merugikan Indonesia," pungkas Bambang. (Mut/Yus)
"Ini bukan lagi rahasia kalau setor-setoran dari berbagai permainan ini masuk ke para pejabat hingga paling atas. Ini bisnis jutaan dolar atau triliunan rupiah," kata Bambang di Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Ia mensinyalir Rudi sebagai mantan Wamen ESDM itu tak bermain sendiri dalam rencana proyek migas tersebut. Sebab keputusan tidak di tangan Rudi sendiri.
"Rudi tidak mungkin bermain sendiri. Karena semua keputusan tidak hanya di tangan dia," ujar dia.
Politisi Partai Golkar itu pun berharap KPK berani mengungkap hingga kepala mafianya di sektor Migas ini. "Baik yang ada di birokrasi, maupun di swasta," tegas Bambang.
Ia pun mengapresiasi tindakan KPK mampu mengungkap kasus suap ini di tengah perayaan Idul Fitri 1434 H. "Pertama, ancungan jempol buat KPK karena masih suasana libur Idul Fitri sudah berhasil menangkap seorang tangan kanan menteri ESDM (Jero Wacik) yang juga orang kepercayaan Presiden (SBY), dalam operasi tangkap tangan," ungkap dia.
Kedua, lanjut Bambang, KPK harus mendalami praktik suap perusahaan-perusahaan migas tersebut, karena patut diduga nilai suap puluhan hingga ratusan miliar rupiah sudah biasa dilakukan.
"Ini merupakan modus perusahaan-perusahaan asing itu untuk memuluskan bisnisnya dan mengeruk kekayaan triliunan rupiah dari sumber daya alam bangsa ini dg timbal balik yang merugikan Indonesia," pungkas Bambang. (Mut/Yus)