Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan saat ini publik masih menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang status Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Apabila benar Rudi tersangkut kasus korupsi, kemudian ditetapkan menjadi tersangka, perilaku Rudi itu tak hanya mencoreng wajah birokrasi, tapi juga akademisi.
"Bukan hanya birokrasi wajah akademisi kita juga akan tercoreng, karena bagaimana pun Prof Rudi adalah guru besar dan ahli di bidang itu," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Sebagai alumnus ITB, Pramono mengatakan Rudi merupakan salah satu akademisi terbaik Indonesia. Rudi dinyatakan sebagai dosen terbaik pada 1994 lalu. "Sehingga saya sebagai alumni juga bisa tercoreng wajah akademisi," ujar dia.
Jika melihat latar belakangnya, lanjut Pramono, Rudi adalah salah satu profesor muda yang direkrut dari dunia pendidikan karena kepandaian dan kapasitasnya. Namun sayang Rudi terjebak pada birokrasi yang membuatnya berpeluang melakukan korupsi.
"Karena kewenangan yang begitu besar, godaan yang luar biasa, sehingga itu mungkin terjadi pada siapa saja yang ditempatkan di situ," jelas Pramono.
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ditangkap penyidik KPK pada Selasa 13 Agustus malam di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Selain menggelandang 6 orang ke Kuningan, KPK juga mengamankan sejumlah barang, di antaranya kardus yang diduga berisi uang sekitar US$ 700 ribu atau Rp 7,2 miliar.
Namun, juru bicara KPK Johan Budi menyebutkan, uang yang disita penyidik KPK saat ini berjumlah US$ 400 ribu atau sekitar Rp 4,2 miliar dari rumah Rudi. Selain itu, Johan juga menegaskan, 6 orang yang diamankan itu -- termasuk Rudi-- hingga kini masih berstatus terperiksa. Johan menyatakan status mereka akan dijelaskan pada sore hari. (Ali/Sss)
"Bukan hanya birokrasi wajah akademisi kita juga akan tercoreng, karena bagaimana pun Prof Rudi adalah guru besar dan ahli di bidang itu," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/8/2013).
Sebagai alumnus ITB, Pramono mengatakan Rudi merupakan salah satu akademisi terbaik Indonesia. Rudi dinyatakan sebagai dosen terbaik pada 1994 lalu. "Sehingga saya sebagai alumni juga bisa tercoreng wajah akademisi," ujar dia.
Jika melihat latar belakangnya, lanjut Pramono, Rudi adalah salah satu profesor muda yang direkrut dari dunia pendidikan karena kepandaian dan kapasitasnya. Namun sayang Rudi terjebak pada birokrasi yang membuatnya berpeluang melakukan korupsi.
"Karena kewenangan yang begitu besar, godaan yang luar biasa, sehingga itu mungkin terjadi pada siapa saja yang ditempatkan di situ," jelas Pramono.
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ditangkap penyidik KPK pada Selasa 13 Agustus malam di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Selain menggelandang 6 orang ke Kuningan, KPK juga mengamankan sejumlah barang, di antaranya kardus yang diduga berisi uang sekitar US$ 700 ribu atau Rp 7,2 miliar.
Namun, juru bicara KPK Johan Budi menyebutkan, uang yang disita penyidik KPK saat ini berjumlah US$ 400 ribu atau sekitar Rp 4,2 miliar dari rumah Rudi. Selain itu, Johan juga menegaskan, 6 orang yang diamankan itu -- termasuk Rudi-- hingga kini masih berstatus terperiksa. Johan menyatakan status mereka akan dijelaskan pada sore hari. (Ali/Sss)