Liputan6.com, Pontianak: Ratusan buruh perkebunan kelapa sawit PT Bumi Pratama Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat, baru-baru ini, berunjuk rasa menuntut dioperasikan kembali mobil jemputan, yang dihentikan sejak tiga bulan silam. Lima orang buruh sempat ditahan polisi karena terlibat bentrokan, namun mereka dilepas kembali karena rekan-rekannya berteriak histeris.
Aksi ratusan buruh ini awalnya berlangsung tertib. Namun, karena pihak perusahaan tak menanggapi aksi tersebut, mereka terus mendesak masuk ke kantor perusahaan. Personel Kepolisian Kota Besar Pontianak yang berjaga-jaga juga terus menghalangi demonstran hingga bentrokan pun tak terelakkan. Dalam aksi ini, polisi sempat menahan lima orang buruh.
Menurut para buruh, penghentian mobil jemputan telah menambah ongkos kendaraan hingga Rp 3.000 per hari. Sementara gaji mereka tak dinaikkan, tetap sebesar Rp 16.800 per hari. Sejauh ini, pihak perusahaan belum memberikan tanggapan atas tuntutan buruh tersebut.(PIN/Amin Alkadrie)
Aksi ratusan buruh ini awalnya berlangsung tertib. Namun, karena pihak perusahaan tak menanggapi aksi tersebut, mereka terus mendesak masuk ke kantor perusahaan. Personel Kepolisian Kota Besar Pontianak yang berjaga-jaga juga terus menghalangi demonstran hingga bentrokan pun tak terelakkan. Dalam aksi ini, polisi sempat menahan lima orang buruh.
Menurut para buruh, penghentian mobil jemputan telah menambah ongkos kendaraan hingga Rp 3.000 per hari. Sementara gaji mereka tak dinaikkan, tetap sebesar Rp 16.800 per hari. Sejauh ini, pihak perusahaan belum memberikan tanggapan atas tuntutan buruh tersebut.(PIN/Amin Alkadrie)