Sukses

Libur Lebaran Usai, PRT Sulit Didapat

Pada libur Lebaran dan jelang HUT RI, para majikan mengaku kesulitan memperoleh pembantu rumah tangga atau PRT.

Fenomena tenaga kerja pembantu rumah tangga (PRT) kini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak, saat ini justru sang majikan yang mempunyai kesulitan mencari tenaga pembantu.

Hal itu juga dirasakan salah satu penyalur PRT, yakni Yayasan Mellan Jaya yang beralamat di Jalan Jenderal Soeprapto Nomor 3, Jakarta Pusat.

"Kewalahan sekarang. Tahun kemarin di saat yang sama kita sudah siap 50 orang lebih pembantu, mulai dari umur 18 hingga 40 tahun. Sekarang saja baru 3 yang datang," kata Kusmianto, pemilik Yayasan Mellan Jaya saat ditemui Liputan6.com, Kamis (15/8/2013).

Menurut Kusmianto, selain harus berebut dengan penyalur TKI, para calon PRT enggan untuk berangkat sekarang yang kebetulan libur Lebaran dan berdekatan dengan libur Hari Kemerdekaan RI.

"Kalau ada PRT-nya dalam 2 hari bisa kerja 50 orang langsung. Kebanyakan mereka masih malas berangkat, karena sebentar lagi 17-an. Di kampung, biasanya banyak hiburan panggung kalau menjelang atau Hari Kemerdekaan," jelasnya.

Kusmianto yang sudah menjalankan bisnis penyalur PRT selama 20 tahun ini, mematok harga Rp 1,4 juta kepada setiap majikan yang menginginkan 1 PRT. Karena selama ditampung di kediamannya, dirinya menanggung segala kebutuhan calon PRT.

"Setiap pengambilan Rp 1,4 juta. Nah uji coba kontrak 3 bulan. Untuk gaji kita serahkan ke PRT-nya. Biasanya mereka minta Rp 1 juta per bulan, sudah standar," terangnya.

Dia mengatakan, selektif dalam merekrut calon PRT. Hal itu didasarkan dirinya tidak ingin menemui kesulitan di kemudian hari. "Saya ambil dari Cianjur, Subang, Majalengka," pungkas Kusmianto. (Frd/Yus)