PT Angkasa Pura II (Persero) akan menanggung semua biaya pengobatan Nabila (13), pengunjung Bandara Kualanamu yang terjatuh di eskalator area terminal keberangkatan pada Kamis 15 Agustus kemarin. Saat ini Nabila masih dalam penanganan tim medis RS Patar Asih, Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Alhamdulillah, korban selamat meski mengalami luka serius. Sesuai arahan Direktur Utama, Angkasa Pura II akan menanggung semua biaya pengobatan korban. Kita semua berharap dan berdoa, korban yang saat ini masih dalam penanganan tim medis mendapatkan pertolongan maksimal dan semua luka-lukanya dapat disembuhkan," jelas Sekretaris Perusahaan HM Wasfan W Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan, Nabila mengalami insiden saat hendak menuruni eskalator bersama ibunya dari area anjungan lantai mezzanine terminal keberangkatan menuju lantai 1 area kedatangan Bandara Kualanamu, Kamis 15 Agustus kemarin pukul 17.15 WIB. Nabila yang mengenakan baju berwarna merah muda dan celana jins biru tersebut sempat menggandeng lengan sang ibu sebelum menaiki tangga berjalan.
"Menurut informasi yang dihimpun rekan-rekan di lapangan, posisi korban saat itu mendahului ibunya untuk turun menggunakan eskalator. Korban sempat dilarang sang ibu agar tidak mendahului, namun dia sudah telanjur naik eskalator yang bergerak turun. Sementara ibunya belum," imbuh Wasfan.
Refleks seketika itu pula Nabila membalikkan badan. Dia berusaha melompat ke tempat ibunya berada. Namun pijakan tangga yang bergerak membuat keseimbangan tubuhnya menjadi tidak sempurna. Tak ayal Nabila pun tak mampu menjangkau tempat yang dituju.
"Karena limbung, badannya terdorong berat tubuh ke arah belakang. Korban kemudian terhempas keras melampaui pegangan eskalator dan terjatuh," papar Wasfan.
Nabila yang mengalami luka benturan pada bagian wajah serta lengan sebelah kiri langsung dievakuasi petugas menuju RS Patar Asih Deli Serdang untuk mendapatkan pertolongan pertama. Seusai penanganan pertama, Nabila kemudian dirujuk ke RS khusus patah tulang di Medan.
"Mari kita sama-sama berdoa, dampak kecelakaan itu tidak mengakibatkan luka fatal pada korban," lanjut Wasfan.
Orangtua Diminta Jaga Anaknya
Sehubungan dengan hal tersebut, seluruh pengunjung Bandara Kualanamu, khususnya para orangtua diimbau untuk memberikan pengawasan yang lebih ketat kepada anak-anak untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Bandara Kualanamu pada jam-jam tertentu cukup padat. Terlebih saat ini masih banyak warga yang datang hanya untuk berkunjung menikmati bandara baru. Jadi alangkah baiknya para orangtua memberikan pengawasan yang lebih terhadap anak-anaknya, karena petugas tidak mungkin mengawal satu per satu pengunjung yang ada di bandara," tandas Wasfan.
Meski proses penyempurnaan masih dilakukan, Bandara Kualanamu diputuskan untuk dioperasikan menggantikan Bandara Polonia yang sesak sejak 25 Juli 2013. Pengoperasian tersebut merupakan pengoperasial awal pra-peresmian untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang dikhawatirkan terjadi selama arus mudik Lebaran.
Bandara Kualanamu merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dengan kapasitas hampir 10 kali lipat Bandara Polonia Medan. Kapasitas bangunan terminal yang merupakan bagian dari program pengembangan Tahap I ini sebesar Rp 8,1 juta pergerakan penumpang per tahun.
Untuk tahap selanjutnya, PT Angkasa Pura II menargetkan pengembangan total Bandara Kualanamu dapat melayani hingga 25 juta pergerakan penumpang per tahun. Saat ini, proses persiapan pengembangan Bandara Kualanamu Tahap II tengah disiapkan manajemen Angkasa Pura II. (Riz/Sss)
Angkasa Pura Biayai Pengobatan Nabila Bocah Terjatuh di Eskalator
PT Angkasa Pura II (Persero) akan menanggung semua biaya pengobatan Nabila (13), pengunjung Bandara Kualanamu yang terjatuh di eskalator.
Advertisement