Sukses

Usai Pidato SBY, Pramono Anung Tak Beri `Penghormatan`

Saat SBY usai menyampaikan pidato kenegaraan dalam rapat paripurna, Wakil Ketua DPR Pramono Anung lebih memilih tetap duduk.

Saat Presiden SBY menyampaikan pidato kenegaraan dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Wakil Ketua DPR Pramono Anung lebih memilih tetap duduk atau tak memberikan penghormatan.

Tak seperti pimpinan DPR lain yang berdiri, Pramono merasa pidato SBY itu tak perlu dilebih-lebihkan. Bahkan menurutnya, tak ada yang luar biasa dalam pidato SBY itu.

"Pidato kenegaraan ini kan pengantar APBN, tidak ada hal yang perlu di-standing ovation (penghormatan dengan berdiri)," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2013).

"Yang disampaikan juga kita bisa ketahui sebelumnya. Mengenai pertumbuhan dan sebagainya," ujarnya.

Sehingga, lanjut Pramono, dia menganggap tak ada yang perlu diberi penghormatan hingga berdiri. Namun, meski tak memberikan penghormatan layaknya pimpinan DPR yang lain, Pramono tak menganggap pidato SBY itu sebagai omong kosong belaka.

Selain itu, politisi senior PDIP itu juga tak menganggap pidato SBY itu berlebihan. "Memang tak perlu penghormatan berlebihan, karena banyak yang tak standing ovation. Pilihan mau berdiri atau tidak, kan terserah," tuturnya.

Pramono, duduk berjajar bersama pimpinan DPR dan DPD. Di jajaran Pramono, tampak Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR dari PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua DPR dari PAN Taufik Kurniawan. Kemudian Ketua DPD Irman Gusman, Anggota DPD Ratu Hemas, dan Wakil Ketua La Ode Ida. Mereka kompak berdiri memberikan penghormatan kepada SBY. (Frd/Yus)