Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini sudah diintai penyidik KPK sejak Ramadan. Saat itu KPK mendapatkan laporan Rudi akan menerima suap.
Namun, baru pada H+5 Lebaran atau tepatnya 13 Agustus, mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini berhasil dicokok di kediamannya bersama seorang bernama Deviardi dengan barang bukti uang tunai sebesar US$ 400 ribu dan sebuah motor gede BMW.
Menurut Wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto, transaksi 'uang haram' yang berlangsung jelang Hari Raya Idul Fitri tersebut memang kerap dilakukan sejumlah pejabat.
"Orang mau Idul Fitri kan perlu duit, dan biasanya bertransaksi seputar itu," ujar Bambang Widjojanto di gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Namun, Bambang belum mau mengungkapkan motif yang dilakukan Rudi Rubiandini pada perkara ini. Alasannya KPK masih mendalami sejumlah informasi yang diperoleh.
"Kalau mau tahu persis, anda lacak yang namanya KOPL (Kernel Oil Ple Ltd) ini berapa kali dia ikut tender sebagai trader," terang Bambang. (Mut)
Namun, baru pada H+5 Lebaran atau tepatnya 13 Agustus, mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini berhasil dicokok di kediamannya bersama seorang bernama Deviardi dengan barang bukti uang tunai sebesar US$ 400 ribu dan sebuah motor gede BMW.
Menurut Wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto, transaksi 'uang haram' yang berlangsung jelang Hari Raya Idul Fitri tersebut memang kerap dilakukan sejumlah pejabat.
"Orang mau Idul Fitri kan perlu duit, dan biasanya bertransaksi seputar itu," ujar Bambang Widjojanto di gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Namun, Bambang belum mau mengungkapkan motif yang dilakukan Rudi Rubiandini pada perkara ini. Alasannya KPK masih mendalami sejumlah informasi yang diperoleh.
"Kalau mau tahu persis, anda lacak yang namanya KOPL (Kernel Oil Ple Ltd) ini berapa kali dia ikut tender sebagai trader," terang Bambang. (Mut)