Pencarian terhadap 2 penembak Aipda Anumerta Ahmad Maulana Endang dan Ipda Anumerta Koeshendaratma masih terus didalami polisi.
Sementara itu, keterangan saksi bernama Jamaludin (43) mengatakan, dirinya sempat melihat 2 pelaku mengendarai motor bebek jenis Honda Supra Fit ke arah Bintaro. Menurutnya, pelaku mengenakan jaket hitam.
"Saya keluar dari warung karena ada yang teriak 'Maling...maling motor...'. Saya memang lihat ada 2 orang naik motor. Tapi saya kurang jelas lihat wajahnya karena pakai helm malam itu," kata pria yang akrab disapa Udin ini di warung baksonya yang berjarak hanya 50 meter dari lokasi ditembaknya Maulana, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (19/8/2013).
Orang yang berteriak itu kemudian diketahui sebagai Solahudin Bima, pemilik motor bernomor polisi B 6620 SFS yang dibawa kabur penembak.
Meski jalan di lokasi itu tergolong remang, Udin menyakini salah satu pelaku itu mengenakan jaket hitam berstrip merah. "Jaketnya kayak dari bahan parasit," ujarnya.
Udin menuturkan, pelaku yang dibonceng pun dirinya tidak dapat melihat jelas rupanya. "Tapi yang belakang sih kayaknya sudah lemah. Wajahnya itu nempel saja sama yang ada di depannya nyetir," ungkapnya.
Pada kasus ini, polisi menduga pelaku adalah orang yang sama dengan penembak 2 polisi sebelumnya, yakni Aiptu Dwiyatno dan Aiptu Patah Saktiyono. Sebab ada kesamaan barang bukti dalam peristiwa tersebut.
Sementara menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, dengan adanya kesamaan bukti-bukti yang ditemukan, 3 tempat kejadian ini akan dijadikan modal untuk membongkar kasus tersebut. Menurutnya, proses penyidikan menuju ke arah pelaku yang sama.
"Hal ini merupakan modal untuk penyidik, dan menjadi pedoman untuk mengarahkan proses penyidikan ini ke arah pelaku yang kemungkinan sama," pungkas Ronny. (Frd)
Sementara itu, keterangan saksi bernama Jamaludin (43) mengatakan, dirinya sempat melihat 2 pelaku mengendarai motor bebek jenis Honda Supra Fit ke arah Bintaro. Menurutnya, pelaku mengenakan jaket hitam.
"Saya keluar dari warung karena ada yang teriak 'Maling...maling motor...'. Saya memang lihat ada 2 orang naik motor. Tapi saya kurang jelas lihat wajahnya karena pakai helm malam itu," kata pria yang akrab disapa Udin ini di warung baksonya yang berjarak hanya 50 meter dari lokasi ditembaknya Maulana, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (19/8/2013).
Orang yang berteriak itu kemudian diketahui sebagai Solahudin Bima, pemilik motor bernomor polisi B 6620 SFS yang dibawa kabur penembak.
Meski jalan di lokasi itu tergolong remang, Udin menyakini salah satu pelaku itu mengenakan jaket hitam berstrip merah. "Jaketnya kayak dari bahan parasit," ujarnya.
Udin menuturkan, pelaku yang dibonceng pun dirinya tidak dapat melihat jelas rupanya. "Tapi yang belakang sih kayaknya sudah lemah. Wajahnya itu nempel saja sama yang ada di depannya nyetir," ungkapnya.
Pada kasus ini, polisi menduga pelaku adalah orang yang sama dengan penembak 2 polisi sebelumnya, yakni Aiptu Dwiyatno dan Aiptu Patah Saktiyono. Sebab ada kesamaan barang bukti dalam peristiwa tersebut.
Sementara menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, dengan adanya kesamaan bukti-bukti yang ditemukan, 3 tempat kejadian ini akan dijadikan modal untuk membongkar kasus tersebut. Menurutnya, proses penyidikan menuju ke arah pelaku yang sama.
"Hal ini merupakan modal untuk penyidik, dan menjadi pedoman untuk mengarahkan proses penyidikan ini ke arah pelaku yang kemungkinan sama," pungkas Ronny. (Frd)