Liputan6.com, Bandung: Aliran Pondok Nabi memang menyita perhatian, terutama bagi kalangan gereja di Indonesia. Yang mendapat perhatian utama adalah ajaran pimpinan jemaat Pondok Nabi Pendeta Mangapin Sibuea yakni menentukan hari kiamat, memerintahkan para pengikutnya menjual harta benda, dan meninggalkan pekerjaan. Dalam jumpa pers di Bandung, Jawa Barat, Ahad (23/11), Sekretaris Persekutuan Gereja Indonesia Pendeta R.H.L. Tobing menyatakan ajaran tersebut menentang dan merendahkan institusi gerejawi.
Menurut Tobing, ajaran Mangapin dapat berdampak meresahkan publik, terutama bagi kalangan umat Kristen. Itulah sebabnya, pihaknya sepakat menentang ajaran Mangapin dan mendukung tindakan hukum kepolisian terhadap tersangka. Sementara itu, sebanyak 155 jemaat Pondok Nabi masih bertahan di Griya Krida Seke Salam, Bandung. Sebanyak 42 di antaranya bahkan menolak kembali dengan alasan tak mempunyai pekerjaan dan rumah lagi.
Pernyataan bahwa ajaran Mangapin sesat juga didukung Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama. Bahkan, Ditjen Binmas Kristen telah melarang sekte tersebut sejak 2000 karena dinilai menyimpang dari ajaran Alkitab. Beberapa penyimpangan sekte itu yakni menentukan hari kiamat, jemaatnya diperintahkan menjual harta benda, dan meninggalkan pekerjaan
[baca: Pondok Nabi Menyimpang dari Ajaran Alkitab].(ORS/Aprilia Melisa)
Menurut Tobing, ajaran Mangapin dapat berdampak meresahkan publik, terutama bagi kalangan umat Kristen. Itulah sebabnya, pihaknya sepakat menentang ajaran Mangapin dan mendukung tindakan hukum kepolisian terhadap tersangka. Sementara itu, sebanyak 155 jemaat Pondok Nabi masih bertahan di Griya Krida Seke Salam, Bandung. Sebanyak 42 di antaranya bahkan menolak kembali dengan alasan tak mempunyai pekerjaan dan rumah lagi.
Pernyataan bahwa ajaran Mangapin sesat juga didukung Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Departemen Agama. Bahkan, Ditjen Binmas Kristen telah melarang sekte tersebut sejak 2000 karena dinilai menyimpang dari ajaran Alkitab. Beberapa penyimpangan sekte itu yakni menentukan hari kiamat, jemaatnya diperintahkan menjual harta benda, dan meninggalkan pekerjaan
[baca: Pondok Nabi Menyimpang dari Ajaran Alkitab].(ORS/Aprilia Melisa)