Sukses

Jalur Pantura Lancar

Presiden Megawati Sukarnoputri membatalkan kunjungannya ke Pelabuhan Merak, Banten. Puncak arus mudik di Terminal Bus Purabaya Surabaya terjadi pada H-3 dengan total penumpang 134 ribu orang.

Liputan6.com, Pantura: Jalur pantai utara Jawa (Pantura)--kawasan Jatibarang--tampak lancar, Senin (24/11) siang. Jumlah kendaraan bermotor yang melintas berkurang dibanding dua hari silam. Para pemudik terlihat menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Dari pantauan SCTV, arus lalu lintas lancar dari Jatibarang hingga ke Cirebon sepanjang tiga kilometer.

Jalan lurus dibagi empat lajur dan diberi pembatas jalan sehingga para pemudik bisa memacu kendaraannya hingga 100 kilometer per jam. Sedangkan di Tegal Gubuk terjadi penyempitan jalan sepanjang dua kilometer. Para pemudik yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur masuk melalui Tol Palikanci. Menurut petugas tol, puncak arus mudik terjadi Sabtu lalu dengan jumlah kendaraan mencapai 35 ribu mobil.

Kepadatan lalu lintas mudik dimanfaatkan Suwandi dan sejumlah temannya. Mereka membersihkan kaca mobil yang tengah mengisi bahan bakar di SPBU. Dari pagi hingga malam hari, mereka mendapat uang Rp 40 ribu. &quotLumayan juga buat jajan anak-anak,&quot ujar Suwandi. Seusai Lebaran, dia kembali bekerja sebagai penjual bubur ayam.

Sementara itu, rencana kunjungan Presiden Megawati Sukarnoputri ke Pelabuhan Merak, Banten, batal. Belum diketahui alasan pembatalan kedatangan rombongan presiden. Pihak Angkutan Sungai Dan Penyeberangan (ASDP) telah menyediakan helipad di Dermaga II. Situasi pelabuhan didominasi penumpang yang akan menuju sejumlah daerah di Pulau Jawa seperti Purwokerto, Tegal ,dan Brebes. Mereka bersabar menunggu kedatangan bus yang akan membawa pulang ke kampung.

Aktivitas di sekitar pelabuhan juga terlihat sepi, tidak terlihat antrean penumpang di loket penjualan tiket. Tak ada perubahan jawal keberangkatan kapal roll on roll of (Roro) dan kapal cepat. Sejak H-7 hingga H-1 tercatat 302 ribu orang telah diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Sedangkan jumlah perjalanan kapal sebanyak 286 kapal cepat dan 414 kapal roro.

Sedangkan arus mudik di Terminal Bus Purabaya Surabaya, Jawa Timur, menurun. Akibatnya, bus mengantre di dalam terminal untuk mendapatkan penumpang. Para pemudik tak kesulitan memperoleh angkutan karena armada bus lebih banyak dibanding jumlah pemumpang. Sejak siang tadi, jumlah bus yang tiba sebanyak 700 unit, sedangkan yang berangkat 500 bus. Pemudik yang berangkat malam nanti diperkirakan berjumlah 70 ribu orang. Jumlah ini menurun dibanding kemarin yang mencapai 102 ribu orang. Puncak arus mudik terjadi pada H-3 dengan total penumpang 134 ribu orang.

Lain halnya dengan Stasiun Kereta Api Gubeng yang didominasi penumpang tujuan Bandung dan Yogyakarta. Penumpang yang menuju Blitar juga terlihat ramai. Petugas stasiun menyebutkan, para penumpang itu hanya sisa-sisa hari sebelumnya. Secara umum kondisi arus mudik relatif normal.

Untuk angkutan laut, jumlah pemudik yang menyeberang ke Pulau Madura dari Dermaga Ujung Surabaya sejak pagi mencapai 60 ribu orang. Tapi siang tadi, arus keluar masuk dermaga dipenuhi ratusan kendaraan bermotor. Mobil dan bus tampak mengantre hingga 500 meter. Sebagian besar yang mudik hari ini adalah warga Madura yang tinggal di Surabaya. Sedangkan warga Madura yang berdomisili di Jakarta dan kota-kota lain, pulang kampung sejak H-7.

Situasi lengang juga terlihat di Dermaga Gapura Surya yang melayani kapal laut antarpulau. Kapal Umsihi dari Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan kapasitas 2.000 penumpang hanya terisi 170 orang. Sejak H-10, penumpang kapal yang datang ke Dermaga Gapura mencapai 26 ribu orang, sementara yang diberangkatkan berjumlah 12 ribu penumpang.(COK/Tim Liputan 6 SCTV)