Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, terus dibanjiri pedagang kaki lima (PKL). Padahal, pendaftaran sudah ditutup sejak 2 Agustus lalu. Saat ini, para calon pendaftar terus berdatangan hingga membuat panitia kewalahan. Akibatnya, panitia yang sedang melakukan verifikasi PKL yang sudah mendaftar terpaksa menutup loket.
"Untuk sementara proses verifikasi pendaftaran ulang ditutup sampai waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Slamet Widodo di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013).
Membludaknya pedagang yang baru akan mendaftar memberikan efek tidak menyenangkan bagi PKL yang sudah mendaftar. Kondisi menjadi tidak kondisif dikarenakan banyak pedagang yang ingin mendaftar baru. Akibatnya, para calon pendaftar mengganggu kinerja dari tim seleksi.
Menurutnya, PKL baru yang mendaftar itu sempat marah karena merasa tidak dilayani. Slamet menegaskan, saat ini pelayanan diberikan kepada mereka yang sudah mendaftar, bukan untuk pedagang yang baru akan mendaftar. Alhasil, tim seleksi juga tidak produktif karena sibuk mengurusi pedagang baru itu.
"Tadi saya dapat data, tim seleksi tidak produktif. Mereka bilang PKL yang baru akan mendaftar banyak yang marah-marah karena tidak dilayani. Ya mengerti dong, pendaftaran kan sudah tutup. Ini hanya proses verifikasi kepada PKL yang sudah mendaftar kemarin itu," tambah Slamet.
Pantauan Liputan6.com, para PKL yang akan mendafatar baru masih terlihat berkerumun di lantai 3 dan 4 Blok G. Para pedagang yang sudah terdaftar pun juga rela antre dengan kumpulan pedagang pendaftar baru. (Ism/Mut)
"Untuk sementara proses verifikasi pendaftaran ulang ditutup sampai waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Slamet Widodo di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013).
Membludaknya pedagang yang baru akan mendaftar memberikan efek tidak menyenangkan bagi PKL yang sudah mendaftar. Kondisi menjadi tidak kondisif dikarenakan banyak pedagang yang ingin mendaftar baru. Akibatnya, para calon pendaftar mengganggu kinerja dari tim seleksi.
Menurutnya, PKL baru yang mendaftar itu sempat marah karena merasa tidak dilayani. Slamet menegaskan, saat ini pelayanan diberikan kepada mereka yang sudah mendaftar, bukan untuk pedagang yang baru akan mendaftar. Alhasil, tim seleksi juga tidak produktif karena sibuk mengurusi pedagang baru itu.
"Tadi saya dapat data, tim seleksi tidak produktif. Mereka bilang PKL yang baru akan mendaftar banyak yang marah-marah karena tidak dilayani. Ya mengerti dong, pendaftaran kan sudah tutup. Ini hanya proses verifikasi kepada PKL yang sudah mendaftar kemarin itu," tambah Slamet.
Pantauan Liputan6.com, para PKL yang akan mendafatar baru masih terlihat berkerumun di lantai 3 dan 4 Blok G. Para pedagang yang sudah terdaftar pun juga rela antre dengan kumpulan pedagang pendaftar baru. (Ism/Mut)