Sukses

Marak Penembakan Polisi, Kompolnas Minta Tak Digeneralisasi

Kompolnas minta penembakan polisi tidak digeneralisasi sebagai tindakan orang terlatih.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengharapkan maraknya peristiwa penembakan terhadap anggota Polri yang terjadi akhir-akhir ini tidak digeneralisasi. Komisoner Kompolnas Andrianus Meliala mengatakan peristiwa tersebut menjadi heboh lantaran terjadi di sekitar Jakarta, dan banyak media nasional yang membesar-besarkan.

“Membuat masyarakat merasa ini The end of the world. Saya rasa ini tidak berbeda dengan kasus penembakan polisi di daerah lain. Dengan rasa hormat kepada korban,” kata Andrianus dalam diskusi dengan media massa, di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Komisioner Kompolnas lainnya M Nasser juga menyebutkan opini publik seakan digiring menuju pelaku penembakan dari pihak yang terlatih suatu institusi. Ia menuturkan terlalu cepat jika mengarahkan dugaan terhadap TNI ataupun internal Polri sendiri dari peristiwa tersebut.

"Saya pikir ini adalah orang yang punya masalah dengan polisi, seperti teroris yang mendapat perlakuan keras dari polisi. Anarkis kan banyak dan tidak ditangani polisi. Seperti kasus 2 anggota FPI (Front Pembela Islam) yang ditangkap di Kendal,” tandas Nasser. (Alv/Tnt)