Kecelakaan maut menimpa rombongan jemaat yang berangkat dari GBI REM, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebanyak 18 orang tewas dalam musibah Bus Giri Indah masuk jurang di Cisarua. Sebagian besar termasuk dari 60 jemaat yang ikut dalam acara Doa Puasa Ester di Cipanas Puncak.
Kabar duka tersebut sampai ke telinga pihak Sekretariat Gereja pada Rabu pagi. "Tadi pagi, jam 08.30 WIB Bapak Yesaya Tangker ke sini dan kasih tahu kecelakaan itu. Pak Yesaya adalah pembicara dalam acara tersebut. Yesaya kebetulan bawa mobil sendiri," kata Sekretariat GBI REM, Adi Putra (23), Rabu (21/8/2013).
Adi yang baru bertugas selama 2 bulan di GBI REM, menambahkan, acara tersebut rutin digelar setiap bulan. Acara yang juga dipromosikan dalam tabloid gereja itu, sudah berlangsung selama puluhan tahun.
"Acara itu setiap bulan, dicatat nama dan alamat saja langsung bisa ikut. Gratis. Sudah berlangsung puluhan tahun. Dan yang koordinir Agus Pramono. Semua datanya juga dipegang dia," tutur Adi.
Di Jakarta, terdapat 10 GBI REM yang berpusat di Apartemen Robinson. Saat ini, Adi juga kewalahan menanggapi pertanyaan wartawan dan keluarga yang mencari kejelasan nasib para korban.
"Di sini hanya cabang. Saya juga bingung kalau ditanya data. Yang pegang semua data itu Pak Agus. Dan kalau ditanya, katanya dia masih shock," pungkas Adi. (Ein/Yus)
Kabar duka tersebut sampai ke telinga pihak Sekretariat Gereja pada Rabu pagi. "Tadi pagi, jam 08.30 WIB Bapak Yesaya Tangker ke sini dan kasih tahu kecelakaan itu. Pak Yesaya adalah pembicara dalam acara tersebut. Yesaya kebetulan bawa mobil sendiri," kata Sekretariat GBI REM, Adi Putra (23), Rabu (21/8/2013).
Adi yang baru bertugas selama 2 bulan di GBI REM, menambahkan, acara tersebut rutin digelar setiap bulan. Acara yang juga dipromosikan dalam tabloid gereja itu, sudah berlangsung selama puluhan tahun.
"Acara itu setiap bulan, dicatat nama dan alamat saja langsung bisa ikut. Gratis. Sudah berlangsung puluhan tahun. Dan yang koordinir Agus Pramono. Semua datanya juga dipegang dia," tutur Adi.
Di Jakarta, terdapat 10 GBI REM yang berpusat di Apartemen Robinson. Saat ini, Adi juga kewalahan menanggapi pertanyaan wartawan dan keluarga yang mencari kejelasan nasib para korban.
"Di sini hanya cabang. Saya juga bingung kalau ditanya data. Yang pegang semua data itu Pak Agus. Dan kalau ditanya, katanya dia masih shock," pungkas Adi. (Ein/Yus)