Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, mengkritik cara kerja Komite Konvensi Partai Demokrat. Menurut dia, Komite Konvensi kurang memahami makna dari konvensi.
"Di Komite Konvensi bisa mencalonkan nama juga, kalau tidak bisa musyawarah mufakat, ya lewat voting, ini apa-apaan. Bayar saja Komite Konvensi itu supaya bisa menjadi peserta konvensi," kata Marzuki di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Kritik itu dilontarkan, lanjut Marzuki, seteleh dirinya mendapatkan berbagai masukan dari masyarakat. "Saya tidak mau dipersalahkan bila hanya diam, tidak menyampaikan respons yang berkembang di publik," katanya.
Ia melihat cara kerja Komite Konvensi justru mendegradasi makna konvensi karena kriteria umum dan kriteria khusus atas calon yang bisa menjadi peserta konvensi belum disampaikan kepada publik, tetapi Komive Konvensi sudah membahas nama-nama calon.
"Saya berharap Komite Konvensi memperbaiki cara kerjanya supaya hasil konvensi juga baik dan mendapat respons positif dari masyarakat," tutupnya.
Sejauh ini, Juru Bicara Komite Konvensi, Rully Charis, menyatakan bahwa Komite Konvensi telah menjaring 20 nama calon peserta yang siap ikut sebagai peserta konvensi. Kemudian, Komite akan memanggil seluruh calon peserta mulai Kamis 22 Agustus 2013.
Rully mengatakan, pada Selasa 20 Agustus 2013 malam, pihaknya sudah melakukan verifikasi kesediaan dan kesiapan kandidat peserta konvensi. Selanjutnya, rapat akan kembali digelar malam ini untuk mendiskusikan kelayakan bakal calon peserta berdasarkan rekam jejak, kepemimpinan, kapabilitas, karakter, atau faktor kekhususan lain.
Rully juga menjelaskan acara perkenalan dan penjelasan dari Komite Konvensi akan digelar 26-30 Agustus mendatang. Kemudian, pada 31 Agustus, akan ditetapkan secara internal calon peserta konvensi. Mereka akan diperkenalkan secara resmi ke publik pada 15 September. (Ado)
"Di Komite Konvensi bisa mencalonkan nama juga, kalau tidak bisa musyawarah mufakat, ya lewat voting, ini apa-apaan. Bayar saja Komite Konvensi itu supaya bisa menjadi peserta konvensi," kata Marzuki di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2013).
Kritik itu dilontarkan, lanjut Marzuki, seteleh dirinya mendapatkan berbagai masukan dari masyarakat. "Saya tidak mau dipersalahkan bila hanya diam, tidak menyampaikan respons yang berkembang di publik," katanya.
Ia melihat cara kerja Komite Konvensi justru mendegradasi makna konvensi karena kriteria umum dan kriteria khusus atas calon yang bisa menjadi peserta konvensi belum disampaikan kepada publik, tetapi Komive Konvensi sudah membahas nama-nama calon.
"Saya berharap Komite Konvensi memperbaiki cara kerjanya supaya hasil konvensi juga baik dan mendapat respons positif dari masyarakat," tutupnya.
Sejauh ini, Juru Bicara Komite Konvensi, Rully Charis, menyatakan bahwa Komite Konvensi telah menjaring 20 nama calon peserta yang siap ikut sebagai peserta konvensi. Kemudian, Komite akan memanggil seluruh calon peserta mulai Kamis 22 Agustus 2013.
Rully mengatakan, pada Selasa 20 Agustus 2013 malam, pihaknya sudah melakukan verifikasi kesediaan dan kesiapan kandidat peserta konvensi. Selanjutnya, rapat akan kembali digelar malam ini untuk mendiskusikan kelayakan bakal calon peserta berdasarkan rekam jejak, kepemimpinan, kapabilitas, karakter, atau faktor kekhususan lain.
Rully juga menjelaskan acara perkenalan dan penjelasan dari Komite Konvensi akan digelar 26-30 Agustus mendatang. Kemudian, pada 31 Agustus, akan ditetapkan secara internal calon peserta konvensi. Mereka akan diperkenalkan secara resmi ke publik pada 15 September. (Ado)