Untuk mengantisipasi peredaran senjata api (senpi) ilegal di wilayah perbatasan yang diduga untuk kegiatan teror, Polri akan berkoordinasi dengan TNI dan instansi terkait. Senpi tersebut diduga dipasok dari negara-negara tetangga.
"Tentunya kita akan lakukan peningkatan pengamanan di perbatasan bersama dengan TNI dan instansi terkait," kata Kabag Penum Polri Kombes Pol Agus Rianto, di kantornya, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Agus beralasan, pihaknya mengandeng TNI lantaran kepulauan di Indonesia cukup banyak, sehingga polisi kewalahan dalam pengamanan patroli di perbatasan. Namun, bukan berarti jalur-jalur tersebut tidak berada dalam monitor Polri.
"Makanya, kita memang menggandeng instansi lain untuk berupaya meningkatkan pengamanan di perbatasan," ujar Agus.
Selain mengandeng TNI, Polri juga akan bekerjasama dengan kepolisian negara lain untuk memutus jalur penyuplai yang digunakan kelompok teroris untuk mendapatkan pasokan senpi dari negara tetangga. (Mut)
"Tentunya kita akan lakukan peningkatan pengamanan di perbatasan bersama dengan TNI dan instansi terkait," kata Kabag Penum Polri Kombes Pol Agus Rianto, di kantornya, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Agus beralasan, pihaknya mengandeng TNI lantaran kepulauan di Indonesia cukup banyak, sehingga polisi kewalahan dalam pengamanan patroli di perbatasan. Namun, bukan berarti jalur-jalur tersebut tidak berada dalam monitor Polri.
"Makanya, kita memang menggandeng instansi lain untuk berupaya meningkatkan pengamanan di perbatasan," ujar Agus.
Selain mengandeng TNI, Polri juga akan bekerjasama dengan kepolisian negara lain untuk memutus jalur penyuplai yang digunakan kelompok teroris untuk mendapatkan pasokan senpi dari negara tetangga. (Mut)