Biaya pengobatan korban luka bakar yang ditimbulkan dari meledaknya kabel bawah tanah di Jalan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu 21 Agustus malam akan ditanggung PLN hingga sembuh.
"Fokus kita hari ini adalah penanganan korban. Yang penting dari sisi PLN, korban harus bisa dirawat sampai sembuh dan segalanya PLN akan cover," kata Deputy Manager Komunikasi PLN Dis Jaya dan Tangerang, Roxy Swagerino saat meninjau lokasi ledakan di depan Hotel Astika, Jakarta Barat, Kamis (22/8/2013).
Namun, dari ke-4 korban luka bakar, pihaknya baru membawa 2 korban ke rumah sakit. Sedangkan untuk 2 korban lain, pihaknya sedang mencari keberadaan korban yang salah satunya beralamat di Bogor.
"Dua korban, Haidar sama Arsyad sudah kita bawa ke Rumah Sakit Husada. Yang 2 lagi, Heru sama Saeful lagi kita cari. Heru tinggal di Bogor, Saeful tinggal di Kwitang," terangnya.
Warga RT 5/RW 7 Nomor 39, Taman Sari, Arsyad (37) yang menjadi korban terbakarnya kabel bawah tanah milik PLN, berharap agar PLN menanggung biaya pengobatan luka bakarnya. Arsyad sendiri enggan dirawat di rumah sakit usai mengetahui biayanya mencapai Rp 10 juta. (Frd/Yus)
"Fokus kita hari ini adalah penanganan korban. Yang penting dari sisi PLN, korban harus bisa dirawat sampai sembuh dan segalanya PLN akan cover," kata Deputy Manager Komunikasi PLN Dis Jaya dan Tangerang, Roxy Swagerino saat meninjau lokasi ledakan di depan Hotel Astika, Jakarta Barat, Kamis (22/8/2013).
Namun, dari ke-4 korban luka bakar, pihaknya baru membawa 2 korban ke rumah sakit. Sedangkan untuk 2 korban lain, pihaknya sedang mencari keberadaan korban yang salah satunya beralamat di Bogor.
"Dua korban, Haidar sama Arsyad sudah kita bawa ke Rumah Sakit Husada. Yang 2 lagi, Heru sama Saeful lagi kita cari. Heru tinggal di Bogor, Saeful tinggal di Kwitang," terangnya.
Warga RT 5/RW 7 Nomor 39, Taman Sari, Arsyad (37) yang menjadi korban terbakarnya kabel bawah tanah milik PLN, berharap agar PLN menanggung biaya pengobatan luka bakarnya. Arsyad sendiri enggan dirawat di rumah sakit usai mengetahui biayanya mencapai Rp 10 juta. (Frd/Yus)