Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, kebun binatang ini merupakan yang terbesar kedua di dunia. Namun, kondisinya serba kekurangan. Terutama terkait dengan jumlah hewan, perawatan, dan sarana pendukungnya.
"Perlu diketahui, Ragunan ini terbesar kedua didunia. Luasnya kedua terbesar di dunia, terbesar pertama di Kanada. Dan harus tahu, potensi Ragunan itu luar biasa besar," kata Hashim di Balaikota Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Hashim mengungkapkan masih banyaknya kekurangan dalam hal sarana dan prasarana di kebun binatang Ragunan. "Kandang-kandangnya kurang cukup, untuk tempat kera, monyet dan gorila sudah bagus, tapi masih kurang, masih harus ada tambahan. Dan jumlah binatangnya masih kurang juga," ujarnya.
Selain itu, adik Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ini juga menyoroti harga tiket masuk kebun binatang Ragunan yang sejak tahun 2003 lalu belum mengalami kenaikan, yaitu Rp 4 ribu. Padahal kondisi ekonomi Indonesia dalam rentang waktu itu banyak mengalami perubahan.
"Harga tiket ini harganya Rp 4 ribu sejak taun 2003, sudah hampir 10 tahun loh, sedangkan kita sudah tahu kenaikan inflasi berapa saat ini, kenaikan BBM sudah berapa kali naik turun. Tapi harga tiket tetap sama," ungkapnya.
Untuk itu, rencananya pada awal Oktober nanti, Hashim bersama Jokowi dengan mengundang berbagai pihak dari LSM pemerhati lingkungan dan juga pihak pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat akan mengadakan uji publik atau public hearing, menerima usulan masyarakat dalam menata kebun binatang tersebut.
"Kita mau adakan temu Publik. kita diskusi, masyarakat DKI maunya apa dengan Ragunan? Apakah Kita mau bikin yang berkelas Internasional seperti di Singapura? di San Diego, seperti di Washington? Kita akan buka masukan dari masyarakat," tukas Hashim. (Ary/Mut)
"Perlu diketahui, Ragunan ini terbesar kedua didunia. Luasnya kedua terbesar di dunia, terbesar pertama di Kanada. Dan harus tahu, potensi Ragunan itu luar biasa besar," kata Hashim di Balaikota Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Hashim mengungkapkan masih banyaknya kekurangan dalam hal sarana dan prasarana di kebun binatang Ragunan. "Kandang-kandangnya kurang cukup, untuk tempat kera, monyet dan gorila sudah bagus, tapi masih kurang, masih harus ada tambahan. Dan jumlah binatangnya masih kurang juga," ujarnya.
Selain itu, adik Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ini juga menyoroti harga tiket masuk kebun binatang Ragunan yang sejak tahun 2003 lalu belum mengalami kenaikan, yaitu Rp 4 ribu. Padahal kondisi ekonomi Indonesia dalam rentang waktu itu banyak mengalami perubahan.
"Harga tiket ini harganya Rp 4 ribu sejak taun 2003, sudah hampir 10 tahun loh, sedangkan kita sudah tahu kenaikan inflasi berapa saat ini, kenaikan BBM sudah berapa kali naik turun. Tapi harga tiket tetap sama," ungkapnya.
Untuk itu, rencananya pada awal Oktober nanti, Hashim bersama Jokowi dengan mengundang berbagai pihak dari LSM pemerhati lingkungan dan juga pihak pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat akan mengadakan uji publik atau public hearing, menerima usulan masyarakat dalam menata kebun binatang tersebut.
"Kita mau adakan temu Publik. kita diskusi, masyarakat DKI maunya apa dengan Ragunan? Apakah Kita mau bikin yang berkelas Internasional seperti di Singapura? di San Diego, seperti di Washington? Kita akan buka masukan dari masyarakat," tukas Hashim. (Ary/Mut)