Sukses

[VIDEO] Sulitnya Evakuasi Bangkai Bus Maut Giri Indah

Proses evakuasi yang dikerumuni ratusan warga ini menghabiskan waktu 3 jam karena medan yang sulit.

Bus Giri Indah yang mengalami kecelakaan di Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat akhirnya baru bisa dievakuasi Kamis 22 Agustus petang. Proses evakuasi yang dikerumuni ratusan warga ini menghabiskan waktu 3 jam karena medan yang sulit.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (23/8/2013) dini hari, ratusan orang memenuhi lokasi jatuhnya bus maut Giri Indah di kilometer 90 Jalan Raya Puncak, Desa Tugu, Cisarua, Bogor. Mereka tak hanya warga sekitar, tapi juga pengguna jalan yang hendak menyaksikan evakuasi bangkai bus nahas yang telah menewaskan 20 orang pada Rabu 21 Agustus 2013 kemarin.

Sebelum melakukan evakuasi, sejumlah petugas diturunkan untuk memeriksa kondisi bangkai bus. Tidak mudah bagi petugas untuk mengangkat bangkai bus yang kondisinya sudah berantakan.

Tiga alat berat berupa truk crane cukup sulit mengangkat bangkai bus nahas tersebut. Terlebih kondisi tebing yang curam dan banyak pepohonan membuat bus tak bisa langsung diangkat.

Beberapa kali alat berat terpaksa berhenti karena badan bus tersangkut. Setelah memakan waktu sekitar 3 jam, bangkai bus akhirnya sampai di atas Jalan Raya Puncak dengan kondisi yang makin berantakan.

Kondisi lalu lintas setelah proses evakuasi berlangsung sangat padat oleh kerumunan manusia maupun kendaraan. Polisi sempat menghentikan arus lalu lintas pada kedua arah. Akibatnya, kemacetan tak terelakkan dan mencapai 10 kilometer. Terlebih saat proses bangkai bus diangkat ke jalan dan diderek ke unit kecelakaan patroli Jalan raya di Ciawi, Jawa Barat.

Beberapa jam sebelumnya, petugas mengevakuasi mobil bak terbuka yang ditabrak bus Giri Indah. Petugas tak kesulitan mengevakuasi mobil pick up yang sudah tidak berbentuk itu karena posisinya tidak di dasar jurang. Dengan menggunakan truk crane seberat 15 ton, mobil yang mengangkut beberapa tabung gas elpiji itu akhirnya dapat diangkat ke Jalan Raya Puncak dan langsung dibawa ke Ciawi. (Ali)