Usai penggusuran dilakukan Pemprov DKI, warga Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara masih terlihat mengais sisa-sisa perabot rumah tangga yang tertinggal di reruntuhan bangunan. Sebanyak 68 bangunan rumah yang ditempati 77 KK sekitar 200 jiwa terkena dampak normalisasi waduk.
Pantauan Liputan6.com, Jumat (23/8/2013), banyak orangtua yang mengajak serta anaknya untuk mengambil sisa-sisa perabotan. Mulai dari perabotan rumah tangga hingga kasur tidur yang tertimbun reruntuhan diambil dengan menggunakan gerobak. Selain warga, sisa-sisa reruntuhan bangunan juga diambil oleh pemulung.
"Ya, masih banyak, kayak alat mandi sama perabot dapur belum saya ambil. Habis kemarin kan saya masih coba bertahan, tapi ternyata kemaren langsung gusur," kata Ahmad (40), yang kini sudah tinggal di Rusun Marunda.
Sementara itu, Koordinator pasca-banjir Waduk Pluit, Heryanto, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi 3 bulan lalu. Tak hanya itu, dirinya mengungkapkan, perabot rumah tangga itu sengaja ditinggal warga agar tak digusur.
"Sudah disosialisasikan. Sebelum digusur sudah kita bantu juga angkut barang. Itu lagian juga kan barang-barang sudah gak kepakai," ujar Heryanto.
Saat ini, proses normalisasi waduk sudah berjalan 40 persen. Namun, pekerjaan besar masih menunggu, pasalnya masih terdapat 7 ribu bangunan bantaran waduk yang terdapat di Muara Baru.
"Kita minta rusun dulu sama Pak Gubernur. Fisik hampir 40 persen. Muara baru 7 ribu bangunan lagi yang masih kita tertibkan. Yang digusur sekarang untuk pintu gerbang akses jalan panjang 2 kilo, untuk menuju ke Pluit Selatan," pungkas Heryanto. (Tnt/Yus)
Pantauan Liputan6.com, Jumat (23/8/2013), banyak orangtua yang mengajak serta anaknya untuk mengambil sisa-sisa perabotan. Mulai dari perabotan rumah tangga hingga kasur tidur yang tertimbun reruntuhan diambil dengan menggunakan gerobak. Selain warga, sisa-sisa reruntuhan bangunan juga diambil oleh pemulung.
"Ya, masih banyak, kayak alat mandi sama perabot dapur belum saya ambil. Habis kemarin kan saya masih coba bertahan, tapi ternyata kemaren langsung gusur," kata Ahmad (40), yang kini sudah tinggal di Rusun Marunda.
Sementara itu, Koordinator pasca-banjir Waduk Pluit, Heryanto, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi 3 bulan lalu. Tak hanya itu, dirinya mengungkapkan, perabot rumah tangga itu sengaja ditinggal warga agar tak digusur.
"Sudah disosialisasikan. Sebelum digusur sudah kita bantu juga angkut barang. Itu lagian juga kan barang-barang sudah gak kepakai," ujar Heryanto.
Saat ini, proses normalisasi waduk sudah berjalan 40 persen. Namun, pekerjaan besar masih menunggu, pasalnya masih terdapat 7 ribu bangunan bantaran waduk yang terdapat di Muara Baru.
"Kita minta rusun dulu sama Pak Gubernur. Fisik hampir 40 persen. Muara baru 7 ribu bangunan lagi yang masih kita tertibkan. Yang digusur sekarang untuk pintu gerbang akses jalan panjang 2 kilo, untuk menuju ke Pluit Selatan," pungkas Heryanto. (Tnt/Yus)