Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) menilai pemerintah kurang berperan dalam menyelenggarakan uji kelayakan bus atau uji KIR. Padahal dengan diterapkannya uji KIR secara berkala, kecelakaan bus seperti yang terjadi di Cisarua, Jawa Barat beberapa waktu lalu dapat diminimalisir.
Sudah bukan rahasia lagi jika uji KIR seringkali dijadikan sebagai formalitas dan rekayasa belaka. Masih banyak angkutan umum yang kondisi fisiknya tidak laik jalan tetapi tetap digunakan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (23/8/2013), praktik nakal seperti inilah yang disayangkan YLKI. Mereka pun mendesak pemerintah untuk memperketat uji KIR agar sesuai prosedur.
Sementara bangkai bus Giri Indah kini telah diangkat dari dasar jurang di Cisarua. Walaupun petugas Puslabfor Polri sudah memeriksa dan mengadakan olah tempat kejadian perkara, polisi belum mengumumkan secara resmi penyebab kecelakaan yang menewaskan 20 orang itu.
Namun beberapa saksi kecelakaan menuturkan, bus sempat mengalami masalah rem. Polisi kini telah menetapkan sopir bus sebagai tersangka. (Ndy/Sss)
Sudah bukan rahasia lagi jika uji KIR seringkali dijadikan sebagai formalitas dan rekayasa belaka. Masih banyak angkutan umum yang kondisi fisiknya tidak laik jalan tetapi tetap digunakan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (23/8/2013), praktik nakal seperti inilah yang disayangkan YLKI. Mereka pun mendesak pemerintah untuk memperketat uji KIR agar sesuai prosedur.
Sementara bangkai bus Giri Indah kini telah diangkat dari dasar jurang di Cisarua. Walaupun petugas Puslabfor Polri sudah memeriksa dan mengadakan olah tempat kejadian perkara, polisi belum mengumumkan secara resmi penyebab kecelakaan yang menewaskan 20 orang itu.
Namun beberapa saksi kecelakaan menuturkan, bus sempat mengalami masalah rem. Polisi kini telah menetapkan sopir bus sebagai tersangka. (Ndy/Sss)