Sukses

Wah! Ahok Ingin Bonbin Ragunan Dipenuhi Binatang Buas

"Kalau saya, kebun binatang itu lebih baik banyak binatang buasnya," kata Ahok.

Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan merupakan kebun binatang di pusat kota terbesar kedua sedunia. Tak ingin menyia-nyiakan potensi itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun berencana melakukan public hearing atau uji publik sebagai masukan bagi penataan kebun binatang ini ke depannya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya pendapat sendiri tentang bentuk ideal Bonbin Ragunan. Bagi pria yang karib disapa Ahok itu, Ragunan akan lebih baik jika jumlah karnivoranya diperbanyak.

"Kalau saya, kebun binatang itu lebih baik banyak binatang buasnya," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (23/8/2013).

"Atau saya lebih suka nggak ada binatangnya sekalian. Lebih banyak tamannya, kaya Kebun Raya Bogor. Tapi buat orang belum tentu sreg, kan orang Solo sama Jakarta nggak sama kemauannya, makanya harus public hearing," imbuhnya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu berharap berbagai masukan dari warga Ibukota dapat tertampung melalui uji publik ini. Nantinya, Bonbin Ragunan diharapkan tak cuma jadi salah satu tujuan wisata saja. Tapi juga bisa menjadi ruang hijau sekaligus pusat konservasi flora dan fauna.

"Pak Gubernur ingin Jakarta itu punya kebun binatang sekelas dunia gitu. Dan prinsip Pak Gubernur sederhana sekali, ingin ada tempat, taman, dan lainnya untuk warga DKI untuk datang. Jakarta tidak boleh dibangun eksklusif-ekslusif," ucapnya.

"Ragunan itu milik bersama. Itu kebun binatang terbesar kedua di dunia yang ada di tengah kota. Dibandingkan dengan punya Singapura, kita 5 kali lebih luas. Karena itu 3 Oktober kami akan buat semacam uji publik. Kami pengen lihat mau ke mana ini, mau lebih tamannya atau binatangnya," pungkas Ahok.

Mau Seperti Apa

Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan Hashim Djojohadikusomo menyampaikan kurang memadainya kondisi Bonbin Ragunan. Harga tiket masuk yang murah sebesar Rp 4 ribu berbanding lurus dengan fasilitas yang ada.

"Memang banyak fasilitas yang kurang bagus. Tapi masyarakat harus sadar juga, tiket untuk masuk hanya Rp 4 ribu," kata Hashim.

"Kita mau adakan temu publik. Kita diskusi, masyarakat DKI maunya apa dengan Ragunan? Apakah kita mau bikin yang berkelas internasional seperti di Singapura? Di San Diego? Seperti di Washington? Kita akan buka masukan dari masyarakat," tutup Hashim. (Ndy/Sss)