Sukses

Pilkada Jatim, Jokowi Ikut Blusukan di Bondowoso

Jokowi meminta warga memilih pasangan Bambang-Said yang memiliki program bantuan Rp 500 juta per desa.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi melakukan kampanye untuk pasangan Cagub dan Cawagub Jatim dari PDIP Bambang DH-Said Abdullah. Dia pun ikut blusukan dengan menemui para pedagang di Pasar Induk Kabupaten Bondowoso.

Jokowi datang ke Kota Tapai itu bersama Said Abdullah, Sabtu (24/8/2013). Saat itu, Jokowi datang ke pasar di tengah kota dengan menumpang becak yang dikayuh oleh Said Abdullah.

Kehadiran mantan Wali Kota Solo itu membuat heboh warga Bondowoso, baik pedagang maupun pengunjung pasar. Warga berebut bersalaman maupun memanggil-manggil namanya.

Selain itu, warga Bondowoso mengajak Jokowi untuk sekadar bersalaman. Warga juga menyampaikan terima kasih, karena daerahnya telah dikunjungi pejabat yang dikenal merakyat itu.

Kesempatan itu digunakan oleh tokoh yang disebut-sebut cukup populer untuk menjadi Calon Presiden tersebut untuk mengajak warga memilih pasangan Bambang-Said dengan nomor urut 3 pada Pilkada Jatim, 29 Agustus 2013.

Jokowi lantas memperkenalkan Said Abdullah sebagai Calon Wakil Gubernur Jatim yang hendaknya dipilih oleh warga oleh Bondowoso. "Bapak-bapak dan ibu-ibu, pilih Pak Said ya, juga Pak Bambang DH. Nomornya 3. Pilih yang ada jempolnya," katanya.

Setelah menemui warga di pasar, Jokowi dan rombongan kemudian menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Koncer, Bondowoso. Kampanye itu dihadiri ribuan orang simpatisan PDIP.

Di hadapan massa pendukung Bambang-Said yang berlogo gambar jempol itu, Jokowi mengatakan pasangan cagub dan cawagub yang diusung PDIP adalah sosok yang membawa harapan baru bagi Jawa Timur untuk menjadi lebih baik.

Ia juga manyampaikan pasangan Bambang-Said memiliki program bantuan Rp 500 juta per desa jika terpilih. Dana itu ditujukan untuk memacu pertumbuhan Jatim yang dimulai dari desa.

Pasangan Bambang DH-Said Abdullah mendapat jatah kampanye di Zona 4, yang mencakup kawasan tapal kuda, dengan kultur santrinya yang kuat, yakni Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang. (Ant/Ary)