Sukses

Kartografi dan Gambar Antik Indonesia Dipamerkan

Pameran tersebut menampilkan peta-peta dan gambar antik tentang Indonesia yang dibuat sejak abad ke-16 hingga akhir zaman kolonial. Di antaranya, sejarah pelayaran bangsa Eropa pertama dalam mencari Kepulauan Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta: Sebuah pameran mengenai peta-peta dan gambar antik tentang Indonesia yang dibuat sejak abad ke-16 hingga akhir zaman kolonial, untuk kali pertama dipamerkan secara terbuka di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Selatan mulai Senin (1/12). Pameran yang dibuka oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia R. Traffer ini dimaksudkan supaya masyarakat dapat menyerap informasi mengenai berbagai perkembangan sejarah Kartografi Kepulauan Nusantara. Di antara peta dan gambar-gambar antik yang dipamerkan, ada yang berusia hingga ratusan tahun.

Selain tentang perkembangan pemetaan Indonesia, pameran juga melukiskan sejarah pelayaran-pelayaran yang dilakukan bangsa Eropa pertama menuju ke Asia Tenggara. Pengunjung dapat menyusuri perjalanan mereka dalam mencari Kepulauan Nusantara, terutama pulau-pulau yang kaya rempah dari abad ke-16 sampai abad ke-20.

Dalam sejarah, peta Asia Tenggara pertama kali dibuat oleh Ptolomeus, seorang ahli Kartografi asal Yunani. Peta-peta ciptaan Ptolomeus inilah yang menguasai dunia Arab dan Eropa selama kurang lebih seribu tahun. Namun dalam peta-peta Ptolomeus, Kepulauan Nusantara masih sulit dikenali.

Nusantara baru mulai dikenal setelah ahli Kartografi Munster membuat peta yang memuat informasi perjalanan Marcopolo. Nusantara yang kaya akan rempah-rempah kemudian semakin dikenal setelah seorang mata-mata Belanda bernama Lischoten membuat peta Nusantara. Peta inilah yang kemudian membuka jalan bagi bangsa Eropa masuk ke bumi Indonesia.

Di antara peta dan gambar-gambar antik itu, terdapat peta yang usianya lebih dari 300 tahun. Bahkan banyak di antaranya didekorasi dengan berbagai lukisan dan hiasan. Gambar dan peta yang dipamerkan ini bukan hanya menarik bagi mereka yang berminat terhadap sejarah, tetapi juga buat peminat seni. Maklum peta-peta tersebut juga diperkaya dengan berbagai hiasan seperti kapal, mahkluk laut, kompas, dan manusia. Semuanya dikemas dalam beragam corak dan warna, sehingga lebih menarik untuk disimak.(DEN/Gatot Setiawan)
    EnamPlus