Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke memberikan sejumlah peringatan kepada penerusnya, Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Foke, Jakarta sudah termasuk dalam 20 kota besar yang akan tenggelam bila tidak ada langkah taktis untuk menanggulanginya.
"Baru-baru ini ada warning beberapa puluh tahun ke depan, ada 20 kota besar dunia. Apabila tidak ada langkah drastis dan cepat maka akan tenggelam. Jakarta masuk urutan ke-11. Ini perlu jadi perhatian, bukan hanya pemerintah kota tapi juga warganya," kata Foke saat halal bihalal di kediaman, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2013).
Tidak hanya itu, Foke juga memberi peringatan terkait dampak urbanisasi setelah hari raya. Bila ada banyak kaum migran berkumpul di satu tempat, ditambah lagi tidak ada kendali maka kawasan itu tidak lagi punya kemampuan untuk memberi layanan pada masyarakat.
Pria yang pernah berpasangan dengan Nachrowli Ramli dalam Pilkada Jakarta lalu itu memberi contoh kota Detroit di Amerika Serikat, yang bangkrut.
"Yang saya ingin tekankan, banyak kota yang tidak bisa melayani masyarakat kota dengan baik. Akibat tidak ada balance antara kemampuan untuk melayani dan di satu sisi kemampuan untuk biayai layanan itu. Kalau salah manajemen, maka skenario selanjutnya itu kehancuran atau kebangkrutan," tegas Foke.
Masalah jumlah kendaraan yang terus meningkat juga menjadi perhatian Foke. Foke melihat masalah sejenis ini seperti tanpa akhir. Seperti sky is the limit. Bagaimana jumlah kendaraan meledak dan bisa semakin banyak di masa mendatang," terang pria berkumis lebat itu.
Foke mengaku tidak mudah mengatasi masalah jumlah kendaraan. Bahkan, menurut Foke, masalah itu tidak bisa selesai dalam 1 kali masa pemerintahan. "Itu perlu kontinuitas. Oleh karenanya perlu konsistensi pemecahan masalah ini dan juga yang berkesinambungan," tandas Foke.
Dalam acara halal bihalal turut hadir pula raja dangdut Rhoma Irama. Namun, kedatangan Rhoma itu tidak lama. Setelah bersalaman dan berbicara sebentar, Rhoma langsung meninggalkan lokasi. "Jangan ketuker yee, yang capres itu die. Gua kagak ikut-ikutan," kelakar Foke. (Ism)
"Baru-baru ini ada warning beberapa puluh tahun ke depan, ada 20 kota besar dunia. Apabila tidak ada langkah drastis dan cepat maka akan tenggelam. Jakarta masuk urutan ke-11. Ini perlu jadi perhatian, bukan hanya pemerintah kota tapi juga warganya," kata Foke saat halal bihalal di kediaman, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2013).
Tidak hanya itu, Foke juga memberi peringatan terkait dampak urbanisasi setelah hari raya. Bila ada banyak kaum migran berkumpul di satu tempat, ditambah lagi tidak ada kendali maka kawasan itu tidak lagi punya kemampuan untuk memberi layanan pada masyarakat.
Pria yang pernah berpasangan dengan Nachrowli Ramli dalam Pilkada Jakarta lalu itu memberi contoh kota Detroit di Amerika Serikat, yang bangkrut.
"Yang saya ingin tekankan, banyak kota yang tidak bisa melayani masyarakat kota dengan baik. Akibat tidak ada balance antara kemampuan untuk melayani dan di satu sisi kemampuan untuk biayai layanan itu. Kalau salah manajemen, maka skenario selanjutnya itu kehancuran atau kebangkrutan," tegas Foke.
Masalah jumlah kendaraan yang terus meningkat juga menjadi perhatian Foke. Foke melihat masalah sejenis ini seperti tanpa akhir. Seperti sky is the limit. Bagaimana jumlah kendaraan meledak dan bisa semakin banyak di masa mendatang," terang pria berkumis lebat itu.
Foke mengaku tidak mudah mengatasi masalah jumlah kendaraan. Bahkan, menurut Foke, masalah itu tidak bisa selesai dalam 1 kali masa pemerintahan. "Itu perlu kontinuitas. Oleh karenanya perlu konsistensi pemecahan masalah ini dan juga yang berkesinambungan," tandas Foke.
Dalam acara halal bihalal turut hadir pula raja dangdut Rhoma Irama. Namun, kedatangan Rhoma itu tidak lama. Setelah bersalaman dan berbicara sebentar, Rhoma langsung meninggalkan lokasi. "Jangan ketuker yee, yang capres itu die. Gua kagak ikut-ikutan," kelakar Foke. (Ism)