Karena dinilai tak manusiawi, becak dilarang beredar di Ibukota Jakarta. Namun di Ngawi, Jawa Timur, salah satu moda transportasi itu dimodifikasi sedemikian rupa menjadi becak motor bermesin penggiling padi.
Di sebuah terminal kecil Kecamatan Geneng, Ngawi, sekitar 5 becak motor terlihat tengah menunggu penumpangnya.
"Ini pakai mesin penggiling padi jadi enggak pakai kopling dan enggak ada kecepatannya (speedometer)," kata salah satu penarik becak motor, Paiman kepada Liputan6.com di Ngawi, Jatim, Sabtu (24/8/2013).
Sudah 3 tahun belakangan dia mencari nafkah dari becaknya. Dibandingkan becak kayuh, becak motor berukuran lebih panjang sekitar 40 cm. Di bawah sadel atau jok pengemudi, tersimpan mesin motor sederhana dilengkapi pedal gas dan rem tanpa kopling untuk mengendalikan kecepatan.
Becak ini bisa mengangkut sekitar 3 penumpang. 2 Di bagian depan dan 1 penumpang duduk di belakang pengemudi becak. Dengan mesin penggiling padi, becak bisa dilajukan dengan kecepatan 20-25 kilometer per jam.
Sembari diangkut, penumpang bisa menikmati pemandangan kota Ngawi sembari merasakan semilir angin. Kendaraan yang dibandrol dengan Rp 3,5 juta itu juga dilengkapi dengan kaca spion. (Ndy/Mut)
Di sebuah terminal kecil Kecamatan Geneng, Ngawi, sekitar 5 becak motor terlihat tengah menunggu penumpangnya.
"Ini pakai mesin penggiling padi jadi enggak pakai kopling dan enggak ada kecepatannya (speedometer)," kata salah satu penarik becak motor, Paiman kepada Liputan6.com di Ngawi, Jatim, Sabtu (24/8/2013).
Sudah 3 tahun belakangan dia mencari nafkah dari becaknya. Dibandingkan becak kayuh, becak motor berukuran lebih panjang sekitar 40 cm. Di bawah sadel atau jok pengemudi, tersimpan mesin motor sederhana dilengkapi pedal gas dan rem tanpa kopling untuk mengendalikan kecepatan.
Becak ini bisa mengangkut sekitar 3 penumpang. 2 Di bagian depan dan 1 penumpang duduk di belakang pengemudi becak. Dengan mesin penggiling padi, becak bisa dilajukan dengan kecepatan 20-25 kilometer per jam.
Sembari diangkut, penumpang bisa menikmati pemandangan kota Ngawi sembari merasakan semilir angin. Kendaraan yang dibandrol dengan Rp 3,5 juta itu juga dilengkapi dengan kaca spion. (Ndy/Mut)