Praktik prostitusi di berbagai daerah di Indonesia masih terus menjamur, salah satunya di daerah Surabaya, Jawa Timur. Karenanya, Pemerintah Kota Surabaya berupaya terus berbenah untuk mengurangi tindak prostitusi. Di antaranya dengan menutu lokalisasi yang diduga sebagai sarang prostitusi di Surabaya, Jawa Timur.
Dipimpin langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, pada Minggu 25 Agustus 2013 sore, lokalisasi prostitusi Klakah Rejo Benowo, Surabaya, Jawa Timur ditutup.
Penutupan tempat lokalisasi ini memang tak berjalan mulus, sempat terjadi kericuhan karena pemilik wisma dan pekerja seks komersial (PSK) menolak penutupan tersebut. Para PSK dan pemilik wisma terlibat ketegangan dengan satpol p-p pemkot kota surabaya. Mereka menyerobot acara penutupan lokalisasi.
Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV pada Senin (26/8/2013), Tri Rismaharini tetap bersikukuh untuk menutup dan berusaha memberi pengertian kepada para PSK dengan memberingan lapangan pekerjaan
Tetapi usaha Tri Rismaharini untuk membersihkan Kota Surabaya dari prostitusi itu tidak berjalan mulus. Puluhan PSK dan pemilik wisma Klakah Rrejo, Benowo, Surabaya yang tempat usahanya ditutup melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Walikota Surabaya. Tak tanggung-tanggu puluhan PSK dan pemilik wisma itu berunjuk rasa ketika sang Walikota memberikan pidato di lapangan Klakah Rejo.
Ketika melakukan aksi demonstrasinya, para PSK menuntut Pemkot untuk tidak tebang pilih melakukan penutupan lokalisasi. Mereka juga meminta kompensasi serta jaminan lapangan pekerjaan baru. Setelah menutup kawasan lokalisasi Klakah Rejo pemerintah kota surabaya akan menutup beberapa lokalisasi lain termasuk kawasan Jarak dan Dolly. Pemkot Surabaya menargetkan pada tahun 2014 ,mendatang, Surabaya bebas dari kawasan lokalisasi. (Han/Riz)
[VIDEO] Tutup Lokalisasi Prostitusi, Walikota Surabaya Didemo
Lokalisasi prostitusi Klakah Rejo Benowo, Surabaya, Jawa Timur ditutup.
Advertisement