Dari penangkapan terhadap 5 perajin senjata angin yang diduga terkait dengan aksi terorisme, polisi mendapatkan adanya sejumlah senjata api rakitan yang dijual ke beberapa tersangka teroris.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menuturkan, di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat, memang ada perajin yang menerima pesanan dari teroris, meski tidak semua melakukannya. Diduga hal tersebut terkait dengan faktor harga senjata api rakitan yang dijual cukup tinggi, yakni berkisar Rp 3 juta hingga Rp 10 juta.
"Harga dari Rp 3 hingga Rp 10 juta tergantung desain, kerapihannya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Mengenai jumlah senjata api yang berhasil disita di Cipacing, Rikwanto menyatakan masih didata. "Total jumlahnya masih diinventarisir," ujarnya.
Mengenai peristiwa penembakan polisi di Pondok Aren, menurut Rikwanto, diduga ada keterkaitan pelaku dengan senjata yang dijual di Cipacing.
"Pelaku penembakan bisa jadi pesan dari Cipacing," ucap Rikwanto. (Frd/Mut)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menuturkan, di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat, memang ada perajin yang menerima pesanan dari teroris, meski tidak semua melakukannya. Diduga hal tersebut terkait dengan faktor harga senjata api rakitan yang dijual cukup tinggi, yakni berkisar Rp 3 juta hingga Rp 10 juta.
"Harga dari Rp 3 hingga Rp 10 juta tergantung desain, kerapihannya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (26/8/2013).
Mengenai jumlah senjata api yang berhasil disita di Cipacing, Rikwanto menyatakan masih didata. "Total jumlahnya masih diinventarisir," ujarnya.
Mengenai peristiwa penembakan polisi di Pondok Aren, menurut Rikwanto, diduga ada keterkaitan pelaku dengan senjata yang dijual di Cipacing.
"Pelaku penembakan bisa jadi pesan dari Cipacing," ucap Rikwanto. (Frd/Mut)