Liputan6.com, Pekanbaru: Banjir masih melanda sejumlah wilayah di Riau termasuk Kota Pekanbaru dan Jambi. Bahkan, hingga Rabu (3/12) siang, jumlah desa yang terendam air di Riau bertambah [baca: Banjir Terus Mengancam Riau dan Jambi].
Desa yang terendam air bertambah karena luapan Sungai Kampar di Riau juga semakin tinggi. Ribuan rumah penduduk dan ratusan hektare lahan pertanian terendam. Ketinggian air mencapai satu hingga satu setengah meter.
Di Desa Wisata Buluh Cina, misalnya, sekitar 400 unit rumah terendam. Warga yang sebagian besar petani terpaksa berhenti bekerja dan mengalihkan kegiatannya dengan mencari ikan kendati hasilnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepala Desa Buluh Cina Zulkarnaini menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan kantor balai desa sebagai pos koordinasi darurat banjir dan tempat mengungsi jika ketinggian air terus naik.
Banjir juga mengancam Jambi. Hujan yang terus mengguyur menyebabkan debit air Sungai Batanghari melewati ambang batas siaga satu dengan ketinggian mencapai 13 meter. Sebagai langkah awal untuk mengantisipasi kemungkinan paling buruk, Pemerintah Provinsi Jambi hari ini memerintahkan seluruh kabupaten dan kota untuk membentuk posko penanggulangan banjir.
Hingga siang tadi, tercatat sebanyak 35 desa tergenang air. Di Kota Jambi sudah empat kecamatan yang tergenang air, meliputi Kecamatan Pelayangan, Danauteluk, Telanaipura, dan Jambi Selatan. Ketinggian air di empat kecamatan itu mencapai dua meter [baca: Banjir Melanda Jambi].(YYT/Yusril Ardanis dan Suhatman Pisang)
Desa yang terendam air bertambah karena luapan Sungai Kampar di Riau juga semakin tinggi. Ribuan rumah penduduk dan ratusan hektare lahan pertanian terendam. Ketinggian air mencapai satu hingga satu setengah meter.
Di Desa Wisata Buluh Cina, misalnya, sekitar 400 unit rumah terendam. Warga yang sebagian besar petani terpaksa berhenti bekerja dan mengalihkan kegiatannya dengan mencari ikan kendati hasilnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kepala Desa Buluh Cina Zulkarnaini menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan kantor balai desa sebagai pos koordinasi darurat banjir dan tempat mengungsi jika ketinggian air terus naik.
Banjir juga mengancam Jambi. Hujan yang terus mengguyur menyebabkan debit air Sungai Batanghari melewati ambang batas siaga satu dengan ketinggian mencapai 13 meter. Sebagai langkah awal untuk mengantisipasi kemungkinan paling buruk, Pemerintah Provinsi Jambi hari ini memerintahkan seluruh kabupaten dan kota untuk membentuk posko penanggulangan banjir.
Hingga siang tadi, tercatat sebanyak 35 desa tergenang air. Di Kota Jambi sudah empat kecamatan yang tergenang air, meliputi Kecamatan Pelayangan, Danauteluk, Telanaipura, dan Jambi Selatan. Ketinggian air di empat kecamatan itu mencapai dua meter [baca: Banjir Melanda Jambi].(YYT/Yusril Ardanis dan Suhatman Pisang)