Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mencurahkan isi hatinya dalam memimpin lembaga parlemen tersebut. Menurut dia, memimpin DPR lebih sulit dari memimpin institusi negara lainnya.
"Menjadi pimpinan DPR memerlukan seni dan kepiawaian tersendiri karena DPR tidak seperti lembaga lainnya yang bisa memutuskan dan dijalankan oleh bawahannya. Jadi orang yang lolos ujian di DPR akan teruji bila bertugas di tempat lain," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Dia menjelaskan, kalau di institusi lain, seperti eksekutif, pimpinan memutuskan, semua harus menjalankan keputusan itu. Tapi kalau di DPR tidak demikian.
"Karena, kami di pimpinan tidak memiliki kewenangan demikian. Ada fraksi, komisi maupun anggota-anggota yang memutuskan. Kami tidak bisa mengatur semua itu. Dan karena itu, perlu kepiawaian tersendiri agar apa yang diputuskan bisa berjalan sesuai tujuannya," ujar Priyo.
Namun, kepiawaian tersebut tetap memiliki kendala dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan DPR maupun sebagai anggota, yakni keterbatasan tenaga dan staf ahli. Di eksekutif atau instansi lain, ujar Priyo, jumlah staf dan tenaga ahli melebihi yang dimiliki seorang pimpinan atau anggota DPR.
Pimpinan DPR, contoh politisi Golkar itu, saat ini hanya memiliki staf ahli sebanyak 4-5 orang, tidak sebanding dengan staf ahli yang dimiliki eksekutif maupun lembaga-lembaga lain.
"Kita sebenarnya sejajar dengan presiden. Tapi lihat saja presiden punya perangkat yang sangat lengkap, tidak sebanding dengan kami yang hanya memiliki staf ahli 4-5 orang saja. Jangankan dibandingkan dengan presiden, jumlah staf ahli menteri saja jauh lebih banyak daripada pimpinan DPR," tutup Priyo. (Ant/Riz/Yus)
Priyo Budi Santoso: Pimpin DPR Lebih Sulit dari Institusi Lain
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mencurahkan isi hatinya dalam memimpin lembaga parlemen tersebut.
Advertisement