Partai Demokrat bertekad mengusung pemenang konvensi dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang. Termasuk, jika harus berkoalisi dengan partai lain karena tidak memenuhi batas minimum Presidential Threshold yakni suara kursi legislatif 20 persen dan suara nasional 20 persen.
"Demokrat kemungkinan akan koalisi. Kami akan memastikan pemenang konvensi akan diusung, karena itu hasil diskusi kami dengan Ketua Majelis Tinggi (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Jubir Komite Konvensi Demokrat Rully Charis kepada Liputan6.com, di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2013).
Hal yang paling rasional, lanjut dia, siapapun pemenang konvensi akan diusahakan untuk menjadi capres yang akan diusung, meski berkoalisi. Ia yakin bila Demokrat tidak mencapai PT, maka akan kekurangan prosentasenya tidak banyak.
"Kami akan memberi jaminan pada pemenang konvensi, bahwa dia capres yang harus diusung meski ada koalisi," tegas dia lagi.
Dia menambahkan Wakil Presiden 2004-2009 Jusuf Kalla juga diundang untuk ikut konvensi. Namun, pria yang akrab disapa JK itu menolak karena ada aturan yang kurang disetujuinya, yaitu diharuskan menjadi kader Demokrat.
Dalam UUD 1945 jelas disebutkan presiden dapat diajukan oleh parpol dan koalisi, sesuai dengan presidential threshold bahwa capres dapat diusung oleh parpol jika melewati 20 persen kursi legislatif dan 25 persen suara nasional.
Hingga saat ini, baru 2 dari 15 peserta konvensi yang diwawancarai Komite Konvensi Demokrat, yakni Dino Patti Djalal dan Anies Baswedan. Direncanakan 8 tokoh akan diwawancarai oleh komite konvensi, Rabu 28 Agustus 2013 besok. (Adi/Ism)