Sukses

Jokowi Jurkam Bambang-Said, KarSa: Jatim Beda dengan Jateng

"Jawa Timur tidak bisa disamakan dengan provinsi lain. Ada yang berharap seperti DKI dan Jawa Tengah. Tidak mungkin," kata tim KarSa, Hadi.

Berbagai upaya dilakukan pasangan calon yang akan bertarung pada Pilkada Jawa Timur untuk menarik simpati warga. Seperti yang dilakukan tim pasangan cagub Jatim, Bambang DH-Said Abdullah dengan mendatangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai juru kampanye.

Meski demikian, tim pemenangan pasangan nomor urut 1 Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) menilai hal itu tidak berpengaruh besar. Sebab, Jawa Timur berbeda dengan daerah lainnya.

"Jadi Jawa Timur tidak bisa disamakan dengan provinsi lain. Ada yang berharap seperti DKI dan Jawa Tengah. Tidak mungkin," kata anggota tim Pemenangan KarSa, Hadi Pranoto di posko pemenangan Jalan Citarum, Surabaya, Rabu (28/8/2013).

Dalam pilkada provinsi Jawa Tengah, Jokowi juga didaulat menjadi juru jampanye kandidat PDIP Ganjar Pranowo. Sampai akhirnya Ganjar memenangkan Pilakda Jawa Tengah.

Hadi menuturkan kedatangan Jokowi beberapa waktu lalu diprediksi tidak mempengaruhi dengan perolehan suara pasangan KarSa. Sebab, yang jadi perhatian saat itu justru Jokowi bukan pasangan calon.

"Kalau Jokowi datang nggak ngaruh. Saya dengar malah Pak Jokowi justru memanfaatkan kedatangannya untuk pencalonan presiden nanti. Jadi yang dikerubutin Jokowi, bukan pasangan calonnya, kan lucu," terang Hadi.

Ia menambahkan, Jawa Timur memiliki sejarah dan struktur yang berbeda dengan daerah lain. Jadi tidak bisa disamakan dengan Jakarta dan Jawa Tengah. "Nggak sama. Segala sesuatu beda. Struktur, sejarahnya beda," imbuh Hadi.

Karena itu dirinya berharap, pilkada yang akan digelar Kamis 29 Agustus 2013 besok dapat berjalan demokratis, baik, bersih, jujur, dan tanpa gejolak berarti. (Adi/Ism)