Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Timur di ujung mata. Tepat pada Kamis (29/8/2013) ini, warga Jawa Timur akan melakukan pencoblosan terhadap cagub dan cawagub pilihannya. Demi meraup simpati dan suara sebanyak-banyaknya, para pasangan calon pun secara gencar berkampanye ke hampir setiap kota di Jawa Timur.
Berbagai persiapan jelang Pilkada Jatim pun sudah dilakukan dan dinyatakan oleh KPU Jatim sudah mencapai 100 persen. Artinya, Pilkada Jatim tinggal menunggu pelaksanaannya. Sementara, para Cagub-Cawagub Jatim 2013 yang akan bertarung juga sudah bersiap-siap menunggu hasil suara yang akan diperoleh masing-masing calon. Mereka adalah Soekarwo-Saifullah Yusuf, Eggi Sudjana-Muhammad Sihat, Bambang DH-Said Abdullah, dan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja.
KarSa Tepis Tudingan
Jelang pemilihan Gubernur Jatim, perseteruan antara pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan Khofifah-Herman (Berkah) memanas. Kubu KarSa dituding menyuap beberapa pihak agar mengalihkan dukungan untuk kemenangan pasangan KarSa yang merupakan calon incumbent.
Menanggapi hal itu, tim pemenangan KarSa menilai tudingan yang dilontarkan Khofifah sudah tidak aneh dan biasa. Karena, tudingan itu tidak akan berpengaruh pada dukungan terhadap calon incumbent itu.
"Nggak ada pengaruh. Bu Khofifah sejak awal modelnya seperti itu," kata tim pemenangan KarSa, Hadi Pranoto di posko pemenangan Jalan Citarum, Surabaya, Rabu (28/8/2013).
Hadi mencontohkan, pada Pemilu 2008 lalu, Khofifah telah melontarkan tudingan kecurangan pada keputusan kemenangan KarSa. Dengan harapan, masyarakat juga tergiring untuk mengarahkan tudingan yang sama terhadap KarSa.
"Tudingan itu dilontarkan tanpa bukti yang jelas. Tapi, berjalannya waktu itu semua hanya omong kosong dan KarSa tetap menang (Pilkada Jatim) 2008 lalu," imbuh Hadi.
Hadi juga menampik tudingan yang suap miliaran rupiah kepada Komisioner KPU Jawa Timur yang dilakukan KarSa, sehingga pasangan Khofifah-Herman sempat gagal mencalonkan diri sebelum dianulir Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Menurutnya, jika ada bukti, silakan ditangkap karena itu merupakan tindak kriminal.
"Sebaliknya, pelontar fitnah itu juga kriminal. Kalau Khofifah tidak bisa dibuktikan itu penistaan dan mendeskriditkan pasangan kami," imbuh Hadi.
Khofifah Tak Bisa Diremehkan
Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf merupakan calon petahana. Keduanya dinilai memiliki predikat baik di mata warga.
Dalam Pilkada Jatim kali ini, keduanya kembali maju untuk bertarung dengan ketiga pasangan lainnya. Pasangan yang saat ini masih menjabat sebagai Gubenur dan Wakil Gubernur Jatim itu didukung oleh 24 partai, baik parlemen atau non-parlemen.
Dengan dukungan tersebut, diperkirakan pasangan Soekarwo-Saifullah masih memiliki peluang untuk menang. Priyo, seorang warga yang lama tinggal di Surabaya mengatakan, posisi pasangan Soekarwo-Saifullah itu masih cukup kuat untuk melawan pasangan lain.
"Sepertinya masih incumbent yang menang pemilu sekarang," kata Priyo, Rabu (28/8/2013).
Priyo juga mengakui adanya pasangan lain seperti Khofifah, yang tidak bisa dipandang sebelah mata apalagi diremehkan. Namun, dirinya tetap yakin pasangan andalannya yang populer disapa KarSa itu akan kembali memimpin Jawa Timur 5 tahun mendatang.
"Yang paling kuat memang Pakde Karwo dan Khofifah. Tapi, saya rasa Pakde Karwo masih kuat," kata warga yang kini tinggal di Nganjuk itu.
Soekarwo Vs Khofifah
2 Pasangan, yakni Soekarwo-Saifullah serta Khofifah-Herman, disebut-sebut paling berpeluang memenangkan Pilkada Jatim. Namun sebagai incumbent, pasangan Soekarwo-Saifullah masih berada di hati sebagian warga Jatim. Lantas bagaimana pendapat warga tentang pasangan kuat lainnya, Khofifah-Herman?
"Khofifah bagus. Namun sayangnya dia kurang bersosialisasi dengan masyarakat. Khofifah lebih tertuju ke kaum perempuan saja," kata Faizal, seorang sopir taksi di Surabaya.
"Makanya masyarakat juga tidak semua mendukung dia," imbuhnya.
Jika harus dihadapkan pada beberapa pilihan, Faizal memprediksi, warga Jatim akan tetap menjatuhkan pilihannya pada pasangan incumbent Soekarwo-Saifullah. Dia menilai, warga enggan beradaptasi dengan pemimpin baru.
"Masyarakat mungkin malas yang baru. Jadi kalau orang baru yang menjabat Gubernur, maka nanti akan ada peraturan-peraturan baru. Jadi ya menurut saya, Pakde Karwo masih akan menang tahun ini," tutur ayah 3 anak itu.
Khofifah dinilai masih kalah tenar jika dibandingkan dengan Soekarwo atau yang karib disapa Pakde Karwo itu. Program kerja yang dijalankan Pakde Karwo selama ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Faizal.
"Kalau dari 2 pasangan Pakde Karwo-Saifullah dan Khofifah-Herman, Pakde Karwo jauh lebih tenar, Mas. Ya selama menjabat gubernur ini, Pakde selalu bersosialisasi kepada masyarakat. Ya PKL, sopir taksi, dan juga penyapu jalan," pungkas Faizal.
Berkah Centre
Dalam menghadapi Pilkada Jatim, pasangan Khofifah-Herman membuka media centre atau pusat informasi.
Ahmad Millah selaku juru bicara Khofifah-Herman menjelaskan, pusat informasi bernama 'Berkah Centre' itu didirikan di halaman rumah Khofifah untuk tempat para awak media yang meliput informasi terbaru dari kegiatan pasangan bernomor urut 4 tersebut.
"Itu berguna untuk hari H. Untuk memudahkan komunikasi dengan pemburu berita," ujar Millah di kediaman Khofifah, Surabaya.
Selain untuk meng-update kegiatan Khofifah dan Herman, lanjut Millah, Berkah Centre juga digunakan sebagai tempat mengumpulkan hasil quick count pilkada. Media centre juga akan dijadikan tempat untuk mendekatkan pasangan Khofifah-Herman dengan para awak media.
"Ini media untuk mendekatkan pasangan Khofifah-Herman dengan media. Serta juga tempat para wartawan nantinya sembari menunggu quick count," terangnya.
Untuk memberikan fasilitas yang cukup, kata dia, pihaknya tengah melakukan renovasi pada rumah bertingkat 2 dan luas 20x25 meter ini dalam rangka menerima seluruh tim pemenangan pasangan Khofifah-Herman pada Kamis 29 Agustus.
Dukungan Mengalir
Mantan Ketua MK Mahfud MD mengaku memiliki jagoan yang akan dipertandingkan dalam Pilkada jatim. Siapa tokoh yang dijagokan Mahfud?
"Saya dukung Khofifah. Saya tidak bermusuhan dengan Pak Karwo ataupun Pak Saifullah Yusuf, mereka semua teman saya. Soal pilgub ini kan harus memilih, pilihan harus pada lebih yang berkualitas," kata Mahfud di Jakarta, Selasa 27 Agustus.
Mantan Politisi PKB ini menilai Khofifah merupakan sosok yang dikenal sangat amanah, bersih, dan berintegritas dalam menjalankan tugas serta amanah yang diembannya.
"Dia pernah jadi menteri, pernah jadi Wakil Ketua DPR meskipun sebentar. Dan dalam semua jabatannya itu dia tidak pernah punya catatan hitam sedikit pun dan tidak pernah dilaporkan orang ke polisi, KPK, dan sebagainya," tutur Mahfud.
"Jangan lupa dia juga mengelola uang banyak karena dia dulu menteri, tapi dia tidak punya catatan jelek apa pun. Ini soal kepemimpinan yang berkualitas, tetapi saya hormati orang dukung Pak Karwo, tapi saya tidak," pungkas Mahfud.
Dukungan untuk pasangan Khofifah-Herman dalam Pilkada Jatim datang dari kalangan selebritis Ibukota. Bos Republik Cinta Management Ahmad Dhani dan Raja Dangdut Rhoma Irama memberikan dukungan untuk pasangan nomor urut 4 ini.
Dengan dukungan ini, kubu Khofifah-Herman yakin mampu memenangkan Pilkada Jatim.
"Jadi sekarang dukungan sudah bertambah untuk pasangan Khofifah-Herman. Tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari selebritis, yang dianggap sebagai pemilih pemula yang akan memberikan dampak besar kepada pasangan ini," ucap juru bicara pasangan Khofifah-Herman, Ahmad Millah di Surabaya.
Menurutnya, Khofifah sudah menggelar pertemuan dengan Ahmad Dhani. Pertemuan itu menandakan selebritis Indonesia sudah melek politik dan memilih pasangan yang juga mempunyai integritas memajukan Jatim.
"Ahmad Dhani memberikan dukungannya kepada pasangan Khofifah. Dan itu menandakan artis juga sudah melek politik," terang Millah.
Demi menjaga perolehan suara agar tidak lepas seperti tragedi Pilkada Jatim pada 2008 silam, kubu Khofifah mengaku bersiaga. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan konsolidasi dengan Jamaah Muslimah se-Jawa Timur.
Juru bicara pasangan Khofifah-Herman, Ahmad Millah, mengatakan, Khofifah sudah melakukan konsolidasi dengan perwakilan Jamaah Muslimah untuk mengamankan perolehan suara jelang Pilkada Jatim pada Kamis 29 Agustus.
"Pertemuan dengan perwakilan Jamaah Muslimah ini bertujuan untuk menjaga perolehan suara di TPS dan di luar TPS, supaya suaranya tidak dimakan garong," kata Millah.
Pertemuan dengan para perwakilan Jamaah Muslimah ini juga bertujuan untuk meringankan beban partai yang mengusung pasangan Khofifah-Herman. Dia mengatakan, dukungan untuk Khofifah-Herman ada melalui partai dan Jamaah Muslimah.
"Jadi dukungan itu ada dua, dari partai dan dari Jamaah Muslimah. Makanya konsolidasi agar semuanya jalan mengamankan perolehan suara Ibu Khofifah. Partai dan juga Jamaah Muslimahnya," imbuhnya.
Khofifah-Herman Klaim 1 Putaran
Jelang pemungutan suara Pilkada Jatim pasangan Khofifah-Herman sudah menargetkan kemenangan. Tidak tanggung-tanggung akan diraih hanya dalam 1 kali putaran.
"Kita yakin menang, 1 kali putaran saja," tegas juru bicara pasangan nomor urut 4, Ahmad Millah.
Untuk melakukan itu, kata Millah, semua tim dari pemenangan pasangan yang diusung PKB ini terus siaga. Terutama mengawal jalannya hari tenang kampanye hingga saat pencoblosan.
KarSa Doa Bersama
Sementara pasangan Cagub-Cawagub Jatim Soekarwo-Saifullah Yusuf akan menggelar doa bersama. Doa itu ditujukan untuk kesuksesan Pilkada Jatim.
"Kegiatan nanti malam kami akan menggelar doa bersama dan istighosah," kata tim pemenangan KarSa Hadi Pranoto.
Rencananya, doa bersama juga akan diikuti oleh Soekarwo dan Saifullah. Doa bersama pun akan dilaksanakan di posko pemenangan KarSa di Jalan Citarum.
KarSa pun Yakin 1 Putaran
Tak hanya kubu Khofifah-Herman, tim pemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) optimistis pasangan itu akan menang 1 putaran pada Pilkada Jatim. Alasannya, pasangan ini didukung oleh banyak partai dan elemen masyarakat.
"Yakin 1 putaran," jelas anggota tim pemenangan KarSa, Hadi Pranoto di Surabaya.
Hadi mengatakan, keyakinan itu bukan tanpa alasan. Hasil beberapa lembaga survei dan dukungan yang diberikan kepada KarSa membuat tim pemenangan pasangan ini sangat yakin menang 1 putaran.
"Hasil survei dari LSI dan Proksimiti jelas, pasangan KarSa unggul. Belum lagi dari dukungan internal," terang Hadi.
Hadi juga mengatakan, dirinya bersama tim dan parpol koalisi sudah menyiapkan segala sesuatu untuk memenangkan pasangan KarSa. Mesin politik di seluruh daerah pun diharapkan dapat berjalan dengan baik hingga saat pemungutan suara.
"Kalau dari internal kita yakin karena sudah mempersiapkan sedemikian rupa relawan di kabupaten/kota, mesin politik parpol juga. Saya yakin mereka tidak akan tinggal diam," tegas Hadi.
Wilayah 'Arek'
Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Faza Dhora Nailufar memprediksi wilayah Arek akan menjadi penentu kemenangan dalam Pilkada Jatim 2013. Wilayah yang meliputi kawasan Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik itu merupakan lumbung suara besar dengan penduduk relatif terdidik.
"Pak Karwo dan Bambang DH akan berebut wilayah Mataraman. Sedangkan Gus Ipul dan Mbak Khofifah akan berebut wilayah Tapal Kuda, sehingga wilayah Arek akan menjadi zona penentu yang tidak mudah diperebutkan," kata Faza di Surabaya, Selasa 13 Agustus.
Pasar Judi
Penyelenggaraan Pilkada Jatim rupanya tak hanya menjadi ajang pesta demokrasi rakyat di ujung timur Pulau Jawa itu. Pesta ini ternyata juga dimanfaatkan oleh para penjudi untuk meraup keuntungan.
Seorang pentolan judi di kawasan Tegalsari, Surabaya, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ajang Pilkada Jatim ini akan digunakan untuk menambah pundi-pundi uang mereka. Para penjudi itu bertaruh untuk menebak siapa yang akan terpilih sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur.
"Momen pilkada ini judi musiman, dan banyak masyarakat yang ikut memasang taruhan," ujar pentolan judi itu di kawasan Jemursari, Surabaya.
Untuk momen sekelas pilkada ini, taruhan paling kecil menyentuh angka Rp 1 juta. Pentolan judi itu mengatakan, hingga saat ini lebih dari 50 orang telah memasang taruhan. "Taruhan sudah ramai dan yang paling tinggi itu mencapai Rp 3 juta," paparnya.
Pentolan judi itu menambahkan, dari 4 pasang calon yang ikut bertarung dalam Pilkada Jatim, para pejudi lebih mengunggulkan pasangan incumbent, Soekarwo-Saifullah. Pasangan ini lebih dijagokan ketimbang pasangan Khofifah-Herman.
"Yang masang sih banyak menjagokan pasangan Pakde Karwo dan Saifullah, Mas," pungkas pentolan judi tersebut.
Persiapan 100%
Menjelang pencoblosan Pilkada Jatim pada 29 Agustus, sejumlah persiapan masih terus dilakukan KPU Provinsi Jatim. Hari ini, Rabu (28/8/2013), semua surat suara yang rusak akan dimusnahkan demi mencegah adanya kecurangan.
"Dimusnahkan supaya tidak ada kecurangan. Nanti malah dibilang itu menggunakan surat suara rusak," kata Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad di Surabaya, Jawa Timur.
"Dimusnahkannya di Kantor KPU masing-masing daerah. Waktunya tergantung mereka," tutur Andry.
Semua elemen dari Panwaslu, Kejaksaan, polisi, dan tim sukses masing-masing pasangan Cagub-Cawagub Jatim akan menyaksikan proses pemusnahan ini. Andry mengklaim, persiapan Pilkada Jawa Timur saat ini sudah mencapai 100%.
KPU Jatim memastikan, seluruh surat suara yang ditemukan rusak sudah diganti dengan yang baru. Surat suara itu pun sudah sampai ke daerah pemilihan.
"Semua surat suara yang rusak sudah diganti oleh pabrik," kata Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad di Surabaya.
Namun, Andry tidak menjelaskan secara rinci berapa total surat suara rusak dan berasal dari kabupaten/kota mana saja. Dia hanya menyebut jumlahnya 1 hingga 2 persen dari total pemilih di masing-masing kabupaten/kota.
KPU Jatim menyatakan kesiapannya menghadapi Pilkada Jatim pada 29 Agustus. Persiapan bahkan sudah menyentuh 100 persen.
"Persiapan sudah 100 persen. Tinggal pelaksanaan saja," kata Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad.
Dia mengatakan, seluruh logistik dan persiapan sudah selesai. Termasuk masalah surat suara yang terlambat dan rusak. "Semua sudah ok. Surat suara sudah selesai, logistik juga sudah beres," terangnya.
Andry mengklaim, seluruh komplain dan keluhan baik dari masyarakat maupun dari tim sukses pasangan calon pun sudah diselesaikan. Dirinya yakin penyelenggaraan pemilu besok akan berjalan baik.
"Komplain sudah dilayani dan ditanggapi termasuk pemasangan stiker nama. Kami yakin akan berjalan baik," jelas Andry.
Surabaya Lengang
Warga Jatim akan memilih calon pemimpinnya pada Kamis 29 Agustus 2013. Sementara itu, sembari menunggu hari pencoblosan tiba, Jatim memasuki masa tenang yang telah berlangsung sejak awal pekan ini.
Pada hari terakhir masa tenang ini, Surabaya, tampak sedikit lengang. Hal ini dirasakan warga, khususnya para pedagang yang biasa berlapak di Jalan Tegalsari, Jatim.
Andi, seorang penjual soto mi menuturkan, masa tenang ini berpengaruh pada pendapatannya dan juga pedagang lain di Tegalsari. Rata-rata omzet mereka pada beberapa hari ini berkurang. "Jadi lumayan sepi lho Mas," kata Andi di Surabaya.
"Setiap pasangan (cagub-cawagub) kan punya sukarela dan simpatisan. Mereka itu kan masyarakat. Jadi kalau sudah masa tenang, ya semua sibuk di posko masing-masing dan otomatis jadi sepi," imbuhnya.
Sementara itu, seorang tukang ojek mengamini keluhan Andi. Farid yang biasa mangkal di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, mengeluhkan penurunan pendapatan. Meski jalanan lengang, namun pengguna jasa ojeknya ikut sepi.
"Masa tenang pilkada ini omzet sudah pasti menurun tho Mas. Yang biasanya sewaktu masa kampanye ramai pada pakai ojek semua, sekarang ya sepi. Untuk jalanan sendiri mulai terus sepi ketika menjelang sore hari," ujar Farid. (Frd/Mut)
Berbagai persiapan jelang Pilkada Jatim pun sudah dilakukan dan dinyatakan oleh KPU Jatim sudah mencapai 100 persen. Artinya, Pilkada Jatim tinggal menunggu pelaksanaannya. Sementara, para Cagub-Cawagub Jatim 2013 yang akan bertarung juga sudah bersiap-siap menunggu hasil suara yang akan diperoleh masing-masing calon. Mereka adalah Soekarwo-Saifullah Yusuf, Eggi Sudjana-Muhammad Sihat, Bambang DH-Said Abdullah, dan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja.
KarSa Tepis Tudingan
Jelang pemilihan Gubernur Jatim, perseteruan antara pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan Khofifah-Herman (Berkah) memanas. Kubu KarSa dituding menyuap beberapa pihak agar mengalihkan dukungan untuk kemenangan pasangan KarSa yang merupakan calon incumbent.
Menanggapi hal itu, tim pemenangan KarSa menilai tudingan yang dilontarkan Khofifah sudah tidak aneh dan biasa. Karena, tudingan itu tidak akan berpengaruh pada dukungan terhadap calon incumbent itu.
"Nggak ada pengaruh. Bu Khofifah sejak awal modelnya seperti itu," kata tim pemenangan KarSa, Hadi Pranoto di posko pemenangan Jalan Citarum, Surabaya, Rabu (28/8/2013).
Hadi mencontohkan, pada Pemilu 2008 lalu, Khofifah telah melontarkan tudingan kecurangan pada keputusan kemenangan KarSa. Dengan harapan, masyarakat juga tergiring untuk mengarahkan tudingan yang sama terhadap KarSa.
"Tudingan itu dilontarkan tanpa bukti yang jelas. Tapi, berjalannya waktu itu semua hanya omong kosong dan KarSa tetap menang (Pilkada Jatim) 2008 lalu," imbuh Hadi.
Hadi juga menampik tudingan yang suap miliaran rupiah kepada Komisioner KPU Jawa Timur yang dilakukan KarSa, sehingga pasangan Khofifah-Herman sempat gagal mencalonkan diri sebelum dianulir Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Menurutnya, jika ada bukti, silakan ditangkap karena itu merupakan tindak kriminal.
"Sebaliknya, pelontar fitnah itu juga kriminal. Kalau Khofifah tidak bisa dibuktikan itu penistaan dan mendeskriditkan pasangan kami," imbuh Hadi.
Khofifah Tak Bisa Diremehkan
Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf merupakan calon petahana. Keduanya dinilai memiliki predikat baik di mata warga.
Dalam Pilkada Jatim kali ini, keduanya kembali maju untuk bertarung dengan ketiga pasangan lainnya. Pasangan yang saat ini masih menjabat sebagai Gubenur dan Wakil Gubernur Jatim itu didukung oleh 24 partai, baik parlemen atau non-parlemen.
Dengan dukungan tersebut, diperkirakan pasangan Soekarwo-Saifullah masih memiliki peluang untuk menang. Priyo, seorang warga yang lama tinggal di Surabaya mengatakan, posisi pasangan Soekarwo-Saifullah itu masih cukup kuat untuk melawan pasangan lain.
"Sepertinya masih incumbent yang menang pemilu sekarang," kata Priyo, Rabu (28/8/2013).
Priyo juga mengakui adanya pasangan lain seperti Khofifah, yang tidak bisa dipandang sebelah mata apalagi diremehkan. Namun, dirinya tetap yakin pasangan andalannya yang populer disapa KarSa itu akan kembali memimpin Jawa Timur 5 tahun mendatang.
"Yang paling kuat memang Pakde Karwo dan Khofifah. Tapi, saya rasa Pakde Karwo masih kuat," kata warga yang kini tinggal di Nganjuk itu.
Soekarwo Vs Khofifah
2 Pasangan, yakni Soekarwo-Saifullah serta Khofifah-Herman, disebut-sebut paling berpeluang memenangkan Pilkada Jatim. Namun sebagai incumbent, pasangan Soekarwo-Saifullah masih berada di hati sebagian warga Jatim. Lantas bagaimana pendapat warga tentang pasangan kuat lainnya, Khofifah-Herman?
"Khofifah bagus. Namun sayangnya dia kurang bersosialisasi dengan masyarakat. Khofifah lebih tertuju ke kaum perempuan saja," kata Faizal, seorang sopir taksi di Surabaya.
"Makanya masyarakat juga tidak semua mendukung dia," imbuhnya.
Jika harus dihadapkan pada beberapa pilihan, Faizal memprediksi, warga Jatim akan tetap menjatuhkan pilihannya pada pasangan incumbent Soekarwo-Saifullah. Dia menilai, warga enggan beradaptasi dengan pemimpin baru.
"Masyarakat mungkin malas yang baru. Jadi kalau orang baru yang menjabat Gubernur, maka nanti akan ada peraturan-peraturan baru. Jadi ya menurut saya, Pakde Karwo masih akan menang tahun ini," tutur ayah 3 anak itu.
Khofifah dinilai masih kalah tenar jika dibandingkan dengan Soekarwo atau yang karib disapa Pakde Karwo itu. Program kerja yang dijalankan Pakde Karwo selama ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Faizal.
"Kalau dari 2 pasangan Pakde Karwo-Saifullah dan Khofifah-Herman, Pakde Karwo jauh lebih tenar, Mas. Ya selama menjabat gubernur ini, Pakde selalu bersosialisasi kepada masyarakat. Ya PKL, sopir taksi, dan juga penyapu jalan," pungkas Faizal.
Berkah Centre
Dalam menghadapi Pilkada Jatim, pasangan Khofifah-Herman membuka media centre atau pusat informasi.
Ahmad Millah selaku juru bicara Khofifah-Herman menjelaskan, pusat informasi bernama 'Berkah Centre' itu didirikan di halaman rumah Khofifah untuk tempat para awak media yang meliput informasi terbaru dari kegiatan pasangan bernomor urut 4 tersebut.
"Itu berguna untuk hari H. Untuk memudahkan komunikasi dengan pemburu berita," ujar Millah di kediaman Khofifah, Surabaya.
Selain untuk meng-update kegiatan Khofifah dan Herman, lanjut Millah, Berkah Centre juga digunakan sebagai tempat mengumpulkan hasil quick count pilkada. Media centre juga akan dijadikan tempat untuk mendekatkan pasangan Khofifah-Herman dengan para awak media.
"Ini media untuk mendekatkan pasangan Khofifah-Herman dengan media. Serta juga tempat para wartawan nantinya sembari menunggu quick count," terangnya.
Untuk memberikan fasilitas yang cukup, kata dia, pihaknya tengah melakukan renovasi pada rumah bertingkat 2 dan luas 20x25 meter ini dalam rangka menerima seluruh tim pemenangan pasangan Khofifah-Herman pada Kamis 29 Agustus.
Dukungan Mengalir
Mantan Ketua MK Mahfud MD mengaku memiliki jagoan yang akan dipertandingkan dalam Pilkada jatim. Siapa tokoh yang dijagokan Mahfud?
"Saya dukung Khofifah. Saya tidak bermusuhan dengan Pak Karwo ataupun Pak Saifullah Yusuf, mereka semua teman saya. Soal pilgub ini kan harus memilih, pilihan harus pada lebih yang berkualitas," kata Mahfud di Jakarta, Selasa 27 Agustus.
Mantan Politisi PKB ini menilai Khofifah merupakan sosok yang dikenal sangat amanah, bersih, dan berintegritas dalam menjalankan tugas serta amanah yang diembannya.
"Dia pernah jadi menteri, pernah jadi Wakil Ketua DPR meskipun sebentar. Dan dalam semua jabatannya itu dia tidak pernah punya catatan hitam sedikit pun dan tidak pernah dilaporkan orang ke polisi, KPK, dan sebagainya," tutur Mahfud.
"Jangan lupa dia juga mengelola uang banyak karena dia dulu menteri, tapi dia tidak punya catatan jelek apa pun. Ini soal kepemimpinan yang berkualitas, tetapi saya hormati orang dukung Pak Karwo, tapi saya tidak," pungkas Mahfud.
Dukungan untuk pasangan Khofifah-Herman dalam Pilkada Jatim datang dari kalangan selebritis Ibukota. Bos Republik Cinta Management Ahmad Dhani dan Raja Dangdut Rhoma Irama memberikan dukungan untuk pasangan nomor urut 4 ini.
Dengan dukungan ini, kubu Khofifah-Herman yakin mampu memenangkan Pilkada Jatim.
"Jadi sekarang dukungan sudah bertambah untuk pasangan Khofifah-Herman. Tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari selebritis, yang dianggap sebagai pemilih pemula yang akan memberikan dampak besar kepada pasangan ini," ucap juru bicara pasangan Khofifah-Herman, Ahmad Millah di Surabaya.
Menurutnya, Khofifah sudah menggelar pertemuan dengan Ahmad Dhani. Pertemuan itu menandakan selebritis Indonesia sudah melek politik dan memilih pasangan yang juga mempunyai integritas memajukan Jatim.
"Ahmad Dhani memberikan dukungannya kepada pasangan Khofifah. Dan itu menandakan artis juga sudah melek politik," terang Millah.
Demi menjaga perolehan suara agar tidak lepas seperti tragedi Pilkada Jatim pada 2008 silam, kubu Khofifah mengaku bersiaga. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan konsolidasi dengan Jamaah Muslimah se-Jawa Timur.
Juru bicara pasangan Khofifah-Herman, Ahmad Millah, mengatakan, Khofifah sudah melakukan konsolidasi dengan perwakilan Jamaah Muslimah untuk mengamankan perolehan suara jelang Pilkada Jatim pada Kamis 29 Agustus.
"Pertemuan dengan perwakilan Jamaah Muslimah ini bertujuan untuk menjaga perolehan suara di TPS dan di luar TPS, supaya suaranya tidak dimakan garong," kata Millah.
Pertemuan dengan para perwakilan Jamaah Muslimah ini juga bertujuan untuk meringankan beban partai yang mengusung pasangan Khofifah-Herman. Dia mengatakan, dukungan untuk Khofifah-Herman ada melalui partai dan Jamaah Muslimah.
"Jadi dukungan itu ada dua, dari partai dan dari Jamaah Muslimah. Makanya konsolidasi agar semuanya jalan mengamankan perolehan suara Ibu Khofifah. Partai dan juga Jamaah Muslimahnya," imbuhnya.
Khofifah-Herman Klaim 1 Putaran
Jelang pemungutan suara Pilkada Jatim pasangan Khofifah-Herman sudah menargetkan kemenangan. Tidak tanggung-tanggung akan diraih hanya dalam 1 kali putaran.
"Kita yakin menang, 1 kali putaran saja," tegas juru bicara pasangan nomor urut 4, Ahmad Millah.
Untuk melakukan itu, kata Millah, semua tim dari pemenangan pasangan yang diusung PKB ini terus siaga. Terutama mengawal jalannya hari tenang kampanye hingga saat pencoblosan.
KarSa Doa Bersama
Sementara pasangan Cagub-Cawagub Jatim Soekarwo-Saifullah Yusuf akan menggelar doa bersama. Doa itu ditujukan untuk kesuksesan Pilkada Jatim.
"Kegiatan nanti malam kami akan menggelar doa bersama dan istighosah," kata tim pemenangan KarSa Hadi Pranoto.
Rencananya, doa bersama juga akan diikuti oleh Soekarwo dan Saifullah. Doa bersama pun akan dilaksanakan di posko pemenangan KarSa di Jalan Citarum.
KarSa pun Yakin 1 Putaran
Tak hanya kubu Khofifah-Herman, tim pemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) optimistis pasangan itu akan menang 1 putaran pada Pilkada Jatim. Alasannya, pasangan ini didukung oleh banyak partai dan elemen masyarakat.
"Yakin 1 putaran," jelas anggota tim pemenangan KarSa, Hadi Pranoto di Surabaya.
Hadi mengatakan, keyakinan itu bukan tanpa alasan. Hasil beberapa lembaga survei dan dukungan yang diberikan kepada KarSa membuat tim pemenangan pasangan ini sangat yakin menang 1 putaran.
"Hasil survei dari LSI dan Proksimiti jelas, pasangan KarSa unggul. Belum lagi dari dukungan internal," terang Hadi.
Hadi juga mengatakan, dirinya bersama tim dan parpol koalisi sudah menyiapkan segala sesuatu untuk memenangkan pasangan KarSa. Mesin politik di seluruh daerah pun diharapkan dapat berjalan dengan baik hingga saat pemungutan suara.
"Kalau dari internal kita yakin karena sudah mempersiapkan sedemikian rupa relawan di kabupaten/kota, mesin politik parpol juga. Saya yakin mereka tidak akan tinggal diam," tegas Hadi.
Wilayah 'Arek'
Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Faza Dhora Nailufar memprediksi wilayah Arek akan menjadi penentu kemenangan dalam Pilkada Jatim 2013. Wilayah yang meliputi kawasan Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik itu merupakan lumbung suara besar dengan penduduk relatif terdidik.
"Pak Karwo dan Bambang DH akan berebut wilayah Mataraman. Sedangkan Gus Ipul dan Mbak Khofifah akan berebut wilayah Tapal Kuda, sehingga wilayah Arek akan menjadi zona penentu yang tidak mudah diperebutkan," kata Faza di Surabaya, Selasa 13 Agustus.
Pasar Judi
Penyelenggaraan Pilkada Jatim rupanya tak hanya menjadi ajang pesta demokrasi rakyat di ujung timur Pulau Jawa itu. Pesta ini ternyata juga dimanfaatkan oleh para penjudi untuk meraup keuntungan.
Seorang pentolan judi di kawasan Tegalsari, Surabaya, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ajang Pilkada Jatim ini akan digunakan untuk menambah pundi-pundi uang mereka. Para penjudi itu bertaruh untuk menebak siapa yang akan terpilih sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur.
"Momen pilkada ini judi musiman, dan banyak masyarakat yang ikut memasang taruhan," ujar pentolan judi itu di kawasan Jemursari, Surabaya.
Untuk momen sekelas pilkada ini, taruhan paling kecil menyentuh angka Rp 1 juta. Pentolan judi itu mengatakan, hingga saat ini lebih dari 50 orang telah memasang taruhan. "Taruhan sudah ramai dan yang paling tinggi itu mencapai Rp 3 juta," paparnya.
Pentolan judi itu menambahkan, dari 4 pasang calon yang ikut bertarung dalam Pilkada Jatim, para pejudi lebih mengunggulkan pasangan incumbent, Soekarwo-Saifullah. Pasangan ini lebih dijagokan ketimbang pasangan Khofifah-Herman.
"Yang masang sih banyak menjagokan pasangan Pakde Karwo dan Saifullah, Mas," pungkas pentolan judi tersebut.
Persiapan 100%
Menjelang pencoblosan Pilkada Jatim pada 29 Agustus, sejumlah persiapan masih terus dilakukan KPU Provinsi Jatim. Hari ini, Rabu (28/8/2013), semua surat suara yang rusak akan dimusnahkan demi mencegah adanya kecurangan.
"Dimusnahkan supaya tidak ada kecurangan. Nanti malah dibilang itu menggunakan surat suara rusak," kata Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad di Surabaya, Jawa Timur.
"Dimusnahkannya di Kantor KPU masing-masing daerah. Waktunya tergantung mereka," tutur Andry.
Semua elemen dari Panwaslu, Kejaksaan, polisi, dan tim sukses masing-masing pasangan Cagub-Cawagub Jatim akan menyaksikan proses pemusnahan ini. Andry mengklaim, persiapan Pilkada Jawa Timur saat ini sudah mencapai 100%.
KPU Jatim memastikan, seluruh surat suara yang ditemukan rusak sudah diganti dengan yang baru. Surat suara itu pun sudah sampai ke daerah pemilihan.
"Semua surat suara yang rusak sudah diganti oleh pabrik," kata Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad di Surabaya.
Namun, Andry tidak menjelaskan secara rinci berapa total surat suara rusak dan berasal dari kabupaten/kota mana saja. Dia hanya menyebut jumlahnya 1 hingga 2 persen dari total pemilih di masing-masing kabupaten/kota.
KPU Jatim menyatakan kesiapannya menghadapi Pilkada Jatim pada 29 Agustus. Persiapan bahkan sudah menyentuh 100 persen.
"Persiapan sudah 100 persen. Tinggal pelaksanaan saja," kata Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad.
Dia mengatakan, seluruh logistik dan persiapan sudah selesai. Termasuk masalah surat suara yang terlambat dan rusak. "Semua sudah ok. Surat suara sudah selesai, logistik juga sudah beres," terangnya.
Andry mengklaim, seluruh komplain dan keluhan baik dari masyarakat maupun dari tim sukses pasangan calon pun sudah diselesaikan. Dirinya yakin penyelenggaraan pemilu besok akan berjalan baik.
"Komplain sudah dilayani dan ditanggapi termasuk pemasangan stiker nama. Kami yakin akan berjalan baik," jelas Andry.
Surabaya Lengang
Warga Jatim akan memilih calon pemimpinnya pada Kamis 29 Agustus 2013. Sementara itu, sembari menunggu hari pencoblosan tiba, Jatim memasuki masa tenang yang telah berlangsung sejak awal pekan ini.
Pada hari terakhir masa tenang ini, Surabaya, tampak sedikit lengang. Hal ini dirasakan warga, khususnya para pedagang yang biasa berlapak di Jalan Tegalsari, Jatim.
Andi, seorang penjual soto mi menuturkan, masa tenang ini berpengaruh pada pendapatannya dan juga pedagang lain di Tegalsari. Rata-rata omzet mereka pada beberapa hari ini berkurang. "Jadi lumayan sepi lho Mas," kata Andi di Surabaya.
"Setiap pasangan (cagub-cawagub) kan punya sukarela dan simpatisan. Mereka itu kan masyarakat. Jadi kalau sudah masa tenang, ya semua sibuk di posko masing-masing dan otomatis jadi sepi," imbuhnya.
Sementara itu, seorang tukang ojek mengamini keluhan Andi. Farid yang biasa mangkal di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, mengeluhkan penurunan pendapatan. Meski jalanan lengang, namun pengguna jasa ojeknya ikut sepi.
"Masa tenang pilkada ini omzet sudah pasti menurun tho Mas. Yang biasanya sewaktu masa kampanye ramai pada pakai ojek semua, sekarang ya sepi. Untuk jalanan sendiri mulai terus sepi ketika menjelang sore hari," ujar Farid. (Frd/Mut)