Sukses

Tim Sukses `Demi Indonesia` Sebar Curriculum Vitae Dahlan Iskan

Sebelum memenuhi undangan, tim sukses menyebarkan curriculum vitae Menteri Negara BUMN itu ke sejumlah media.

Dahlan Iskan dijadwalkan memenuhi undangan wawancara dan pendalaman Komite Konvensi Capres Demokrat. Sebelum memenuhi undangan, tim sukses menyebarkan curriculum vitae Menteri Negara BUMN itu ke sejumlah media.

Adalah Media Center Relawan Demi Indonesia (DI), sesuai inisial sang menteri, yang membagikan rekam jejak Dahlan. Curriculum vitae sepanjang 2 halaman ketik itu disebar ke media massa. Rencananya, Kamis (29/8/2013) sekitar pukul 11.30 WIB, Dahlan akan memenuhi undangan.

Berikut isi curriculum vitae Dahlan Iskan yang disebarkan:

Nama  : DAHLAN ISKAN
Tempat dan Tgl Lahir : Magetan, 17 Agustus 1951
Agama : ISLAM
Profesi saat ini : Menteri BUMN

Dahlan Iskan lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang buruh tani. Ibunya buruh batik.  Setelah menamatkan sekolah di Madrasah Aliyah (setingkat SMA) di Magetan, Dahlan merantau ke Samarinda. Di Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur itu, Dahlan sempat berkuliah, namun drop out pada tahun pertama. Di Samarinda pula, Dahlan menemukan pasangan hidupnya, Nafsiah Sabri.

Bakatnya yang menonjol dalam bidang jurnalistik, mengantarkan Dahlan menjadi wartawan di sebuah koran lokal. Pengalaman di koran inilah yang membawa Dahlan menjadi wartawan Majalah Tempo, bahkan menjadi Kepala Biro Tempo di Surabaya.

Ketika manajemen Tempo mengambil-alih harian Jawa Pos yang bangkrut pada 1982, Dahlan dipercaya sebagai pengelola. Dalam penanganan Dahlan, Jawa Pos maju pesat. Sebanyak 207 media cetak, 37 stasiun TV lokal, 40 percetakan dan pabrik kertas koran lahir dari Jawa Pos.

Dahlan mulai meninggalkan bisnis media secara total ketika kanker mulai menggerogoti levernya. Seluruh operasional Jawa Pos Group dipercayakan kepada 17 CEO yang semuanya generasi muda. Para CEO itu berdomisili di berbagai kota, mulai Sumatera hingga Papua.

Setelah sembuh dari transplantasi lever di Tianjin, China, pada 2007, Dahlan menuruti wasiat orang tuanya mengurus Pesantren Sabilul Muttaqin (PSM), tempat Dahlan belajar di masa kecil hingga remaja. Di PSM, Dahlan menjadi Ketua Dewan Pengawas.

PSM saat ini memiliki 99 cabang di berbagai wilayah di Indonesia, mengelola 132 lembaga pendidikan mulai SD hingga SLA dengan guru 9.300 orang. Dua di antaranya berstatus sekolah internasional, yakni International Islamic School Magetan dan Kediri. Kedua sekolah internasional itu menggunakan kurikulum Cambridge School.

Pada tahun 2009, Dahlan Iskan diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin PLN. Dahlan baru mengemban tugas itu selama dua tahun ketika Presiden memintanya bergabung sebagai Menteri BUMN hingga saat ini. Dahlan akhirnya menerima undangan dari Komite Konvensi Calon Partai Demokrat (PD) untuk mengikuti konvensi calon presiden PD.  Dahlan berterima kasih kepada berbagai lapisan masyarakat yang terus memberi semangat untuk bisa memenangkan konvensi.

(Ism/Yus)