Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faisal Zaini, menyambut baik acara Deklarasi ASEAN +9 Youth Assembly untuk masyarakat Asean 2015.
Menurut Helmy, deklarasi yang dimotori Pengurus Pusat (PP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut bisa merekatkan negara-negara di Asean, khususnya dalam bidang perbatasan.
"Ini sebagai bagian dari mentransformasi apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Ini jadi modal untuk kawasan politik. Ini akan menjadi perekat perbatasan. Lebih jauh ya saya kira Asean Community 2015 itu," kata Helmy di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Helmy pun mengharapkan agar seluruh pemuda Indonesia bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk memimpin komunitas muda Asean 2015.
"Ini harus diteruskan mengajak seluruh anak-anak muda Indonesia untuk mengisi ruang-ruang pembangunan. Adanya tudingan anak muda sekarang yang hedonisme bisa dijawab dengan kegiatan seperti ini," ujar Helmy.
Deklarasi tersebut dihadiri lebih kurang 75 pemuda dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Pakistan, Amerika Serikat, dan China. Acara tersebut berlangsung selama 3 hari, yakni 26 hingga 29 Agustus 2013.
Acara itu membahas 3 pilar Asean, yakni politik keamanan, komunitas ekonomi dan sosial budaya, tantangan dan solusi yang mungkin dijalankan, serta peran kaum muda dalam masyarakat Asean. (Frd)
Menurut Helmy, deklarasi yang dimotori Pengurus Pusat (PP) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut bisa merekatkan negara-negara di Asean, khususnya dalam bidang perbatasan.
"Ini sebagai bagian dari mentransformasi apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Ini jadi modal untuk kawasan politik. Ini akan menjadi perekat perbatasan. Lebih jauh ya saya kira Asean Community 2015 itu," kata Helmy di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Helmy pun mengharapkan agar seluruh pemuda Indonesia bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk memimpin komunitas muda Asean 2015.
"Ini harus diteruskan mengajak seluruh anak-anak muda Indonesia untuk mengisi ruang-ruang pembangunan. Adanya tudingan anak muda sekarang yang hedonisme bisa dijawab dengan kegiatan seperti ini," ujar Helmy.
Deklarasi tersebut dihadiri lebih kurang 75 pemuda dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Pakistan, Amerika Serikat, dan China. Acara tersebut berlangsung selama 3 hari, yakni 26 hingga 29 Agustus 2013.
Acara itu membahas 3 pilar Asean, yakni politik keamanan, komunitas ekonomi dan sosial budaya, tantangan dan solusi yang mungkin dijalankan, serta peran kaum muda dalam masyarakat Asean. (Frd)