Sukses

Cara Menjatuhkan Jokowi, Mungkinkah?

Untuk mengalahkan pamor Jokowi, sosok nomor satu di Jakarta itu harus disandingkan dengan orang lain yang setara.

Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi masih kuat menjadi kandidat tertinggi dalam sejumlah survei mancari tokoh sebagai Capres 2014. Menurut Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, ada cara agar nama Jokowi bisa turun.

Menurutnya, untuk mengalahkan pamor Jokowi itu, sosok nomor satu di Jakarta itu harus disandingkan dengan orang lain yang setara.

"Kalau ada seseorang sangat menonjol, untuk mengalahkannya, Anda harus mengeluarkan orang yang ciri khasnya, kekuatannya sama pesonanya. Ini yang belum ketemu," kata Hamdi dalam diskusi dengan tema 'Pencalonan Presiden 2014: Popularitas, Elektabilitas, dan Kualitas' di Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Jokowi disebut sebagai calon presiden yang paling diinginkan oleh masyarakat lewat survei-survei capres yang digelar oleh beberapa lembaga. Hal itu tentunya bukan tanpa alasan, bila Jokowi bisa 'naik' ke kursi capres.

"Jokowi berbeda dengan politisi lain, karena dia menunaikan kewajiban-kewajibannya," imbuhnya.

Menurutnya, sikap itu berbeda dengan pejabat-pejabat lain yang sudah terpilih, lalu lalai dalam tugasnya. Pejabat lain mungkin bukannya mampu, tapi tak mau sehingga masyarakat berubah skeptis.

"Sebelum itu, kita kehilangan harapan, tak bisa jadi lebih baik negara ini. Korupsi di mana-mana. Politisi macam-macam kelakukannya. Partai nggak beres, semua ingkar janji. Orang skeptis dengan politik," pungkas Hamdi.

Menurut dia, ketika Jokowi naik menjadi Gubernur DKI, seketika itu juga ekspektasi masyarakat pada perubahan ikut naik. (Frd)