Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah pernyataan mantan koleganya di partai, Muhammad Nazaruddin yang menyebut dirinya sebagai salah satu pihak yang menikmati proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
"Sama sekali tidak, sama sekali tidak," kata Anas di Pariaman, Jumat (30/8/2013).
Menurut dia, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu memang ditugaskan untuk melontarkan isu-isu tidak benar guna menutup-nutupi hal lain menyangkut kepentingan yang disebutnya sebagai orang kuat.
"Jadi saya tegaskan bahwa tugasnya dia memang seperti itu, skenario besarnya dari awal seperti itu. Kalau ada yang dalam situasi terpojok, selalu dikeluarkan Nazaruddin untuk teriak yang tidak-tidak," sebutnya.
Anas menjelaskan, ada orang kuat di Indonesia yang menugaskan Nazaruddin untuk melontarkan isu-isu tersebut.
"Memang dia disuruh, tugasnya begitu, ada orang kuat yang menyuruh dia. Ya tugasnya begitu itu, menuduh-nuduh, menyeret-nyeret, menyerang-nyerang, memfitnah-fitnah," ujar Anas.
Usai diperiksa KPK pada Kamis 29 Agustus kemarin, Nazaruddin menyebut proyek e-KTP merupakan salah satu sumber dana untuk biaya pencalonan Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat beberapa waktu lalu. Anas, sebut Nazaruddin, dikatakan mendapatkan fee dari pelaksanaan proyek tersebut. (Ant/Ary/Sss)
"Sama sekali tidak, sama sekali tidak," kata Anas di Pariaman, Jumat (30/8/2013).
Menurut dia, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu memang ditugaskan untuk melontarkan isu-isu tidak benar guna menutup-nutupi hal lain menyangkut kepentingan yang disebutnya sebagai orang kuat.
"Jadi saya tegaskan bahwa tugasnya dia memang seperti itu, skenario besarnya dari awal seperti itu. Kalau ada yang dalam situasi terpojok, selalu dikeluarkan Nazaruddin untuk teriak yang tidak-tidak," sebutnya.
Anas menjelaskan, ada orang kuat di Indonesia yang menugaskan Nazaruddin untuk melontarkan isu-isu tersebut.
"Memang dia disuruh, tugasnya begitu, ada orang kuat yang menyuruh dia. Ya tugasnya begitu itu, menuduh-nuduh, menyeret-nyeret, menyerang-nyerang, memfitnah-fitnah," ujar Anas.
Usai diperiksa KPK pada Kamis 29 Agustus kemarin, Nazaruddin menyebut proyek e-KTP merupakan salah satu sumber dana untuk biaya pencalonan Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat beberapa waktu lalu. Anas, sebut Nazaruddin, dikatakan mendapatkan fee dari pelaksanaan proyek tersebut. (Ant/Ary/Sss)