Jokowi akan meresmikan Gedung Blok G Pasar Tanah Abang tempat relokasi para pedagang kaki lima yang sebelyumnya berjualan di pinggir jalan.
"Besok kami buka Blok G jam 9 pagi. Buka supaya nanti bisa segera dipromosikan. Besok lihatlah. Itu kalau nggak saya tungguin, 6 bulan baru rampung," ujar pria bernama lengkap Joko Widodo itu di Jakarta, Minggu (1/9/2013).
Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, sekitar 2 bulan lalu, ketika suasana Pasar Tanah Abang masih 'panas' karena penolakan PKL di bantaran dan badan jalan untuk direlokasi, dirinya mencoba beberapa kali menyambangi kawasan tersebut. Namun, dengan alasan keamanan pihak kepolisian melarangnya.
Akhirnya dia pun nekat mendatangi Pasar Tanah Abang untuk berdialog dengan para pedagang. Ternyata yang dia temukan adalah suasana yang berbeda dengan yang diberitakan di berbagai media.
"Alhamdulillah 2 bulan rampung. Saya tungguin, jam 1 malam, jam 11 malam saya tungguin. Orang ngecat, saya tungguin, catnya harus rampung dalam seminggu. Saya ke sana malam itu, jam 8 mulai ngecat, besoknya saya tunggui lagi. Mau memberi solusi, kerjanya harus cepat, supaya PKL tidak di jalan lagi. Ya sudah 24 jam saya tungguin. Banyak yang kaget jam 1 malam saya di situ," kata Jokowi.
Ia mengakui bahwa pada kenyataannya, pekerjaan yang ia lakukan memang harus merambah ke titik-titik yang memiliki masalah. Bukan hanya duduk di kantor karena problem masyarakat tidak dapat diselesaikan hanya di dalam ruangan. Melainkan harus ditemui langsung di lapangan.
"Kalau mau enak ya di kantor, muka nggak hitam. Kan problemnya nggak di kantor, ada di lapangan, bukan di mana-mana," tutur Jokowi. (Eks)
"Besok kami buka Blok G jam 9 pagi. Buka supaya nanti bisa segera dipromosikan. Besok lihatlah. Itu kalau nggak saya tungguin, 6 bulan baru rampung," ujar pria bernama lengkap Joko Widodo itu di Jakarta, Minggu (1/9/2013).
Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, sekitar 2 bulan lalu, ketika suasana Pasar Tanah Abang masih 'panas' karena penolakan PKL di bantaran dan badan jalan untuk direlokasi, dirinya mencoba beberapa kali menyambangi kawasan tersebut. Namun, dengan alasan keamanan pihak kepolisian melarangnya.
Akhirnya dia pun nekat mendatangi Pasar Tanah Abang untuk berdialog dengan para pedagang. Ternyata yang dia temukan adalah suasana yang berbeda dengan yang diberitakan di berbagai media.
"Alhamdulillah 2 bulan rampung. Saya tungguin, jam 1 malam, jam 11 malam saya tungguin. Orang ngecat, saya tungguin, catnya harus rampung dalam seminggu. Saya ke sana malam itu, jam 8 mulai ngecat, besoknya saya tunggui lagi. Mau memberi solusi, kerjanya harus cepat, supaya PKL tidak di jalan lagi. Ya sudah 24 jam saya tungguin. Banyak yang kaget jam 1 malam saya di situ," kata Jokowi.
Ia mengakui bahwa pada kenyataannya, pekerjaan yang ia lakukan memang harus merambah ke titik-titik yang memiliki masalah. Bukan hanya duduk di kantor karena problem masyarakat tidak dapat diselesaikan hanya di dalam ruangan. Melainkan harus ditemui langsung di lapangan.
"Kalau mau enak ya di kantor, muka nggak hitam. Kan problemnya nggak di kantor, ada di lapangan, bukan di mana-mana," tutur Jokowi. (Eks)