Universitas Trisakti (Usakti) mengklaim jumlah pendaftar mahasiswa baru mencapai sekitar 16 ribu orang. Dari jumlah tersebut, Usakti akan menyaring 3 ribu mahasiswa sebagai target tahun ajaran baru tahun 2013 ini. Oleh sebab itulah pihak manajemen mengaku kewalahan dalam melakukan proses penyeleksian para calon mahasiswa baru itu.
Wakil Rektor I Usakti Prof. Yuzwar Z. Basri mengatakan membludaknya jumlah pendaftar mahasiswa baru, menyebabkan pihak Usakti harus menambah kursi ekstra, karena awalnya ditargetkan sebanyak 2.850 mahasiswa baru, namun bertambah menjadi 3 ribu mahasiswa.
"Hingga saat ini jumlah mahasiswa yang sudah mengikuti rangkaian tes dan registrasi mencapai 2.700 mahasiswa yang sudah diterima," kata Yuzwar, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Namun, sambung Yuzwar, jumlah ini akan bertambah dengan calon mahasiswa yang mengikuti ujian gelombang terakhir sekitar 1.500 peserta dan akan dipilih sebanyak 450 mahasiswa, sehingga jumlah mahasiswa baru di kampus itu bisa mencapai 3 ribu mahasiswa lebih.
"Ini melebihi jumlah target mahasiswa baru yaitu 2.850 mahasiswa baru. Kami sudah kelebihan quota, lebih 30 persen dari quota dan ini sudah mencapai 10 gelombang. Artinya, banyak calon mahasiswa baru yang tidak diterima di Usakti. Hal ini membuktikan Usakti menjadi universitas yang banyak diminati masyarakat," ungkap Yuzwar, sembari menambahkan, terlebih adanya informasi Usakti yang akan menjadi Universitas Negeri.
Buka Program Beasiswa
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Akademik Universitas Trisakti Bani Nugroho, menilai wajar tingginya animo masyarakat untuk mendaftar di Usakti, selain kualitas pendidikan dan biaya perkuliahan relatif murah. Usakti juga memberi Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) dari program pemerintah yang dikucurkan sebesar Rp 6 juta setiap semesternya.
"Dengan asumsi Rp 3,6 juta untuk biaya hidup, dan Rp 2,4 juta untuk akademik. Tentu saja kami juga turut berkontribusi mendukung Bidik Misi ini dengan menutupi kekurangan dalam pembiayaan secara akademik, yang pasti akan mengalami kekurangan dengan biaya Rp 2,4 juta tersebut. Selain itu, kami juga memiliki program beasiswa lainnya,” ungkap Bani.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Karyawan Universitas Trisakti Advendi Simangunsong menyebutkan bahwa keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran semua stakeholder yang mendukung terlaksananya kegiatan pendidikan di Usakti dengan baik.
"Semua karyawan dan dosen selalu berusaha untuk memberikan pelayanannya yang terbaik guna memuaskan mahasiswa maupun orang tua mahasiswa yang berkuliah di Usakti,” pungkas Advendi. (Tnt)
Wakil Rektor I Usakti Prof. Yuzwar Z. Basri mengatakan membludaknya jumlah pendaftar mahasiswa baru, menyebabkan pihak Usakti harus menambah kursi ekstra, karena awalnya ditargetkan sebanyak 2.850 mahasiswa baru, namun bertambah menjadi 3 ribu mahasiswa.
"Hingga saat ini jumlah mahasiswa yang sudah mengikuti rangkaian tes dan registrasi mencapai 2.700 mahasiswa yang sudah diterima," kata Yuzwar, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (2/9/2013).
Namun, sambung Yuzwar, jumlah ini akan bertambah dengan calon mahasiswa yang mengikuti ujian gelombang terakhir sekitar 1.500 peserta dan akan dipilih sebanyak 450 mahasiswa, sehingga jumlah mahasiswa baru di kampus itu bisa mencapai 3 ribu mahasiswa lebih.
"Ini melebihi jumlah target mahasiswa baru yaitu 2.850 mahasiswa baru. Kami sudah kelebihan quota, lebih 30 persen dari quota dan ini sudah mencapai 10 gelombang. Artinya, banyak calon mahasiswa baru yang tidak diterima di Usakti. Hal ini membuktikan Usakti menjadi universitas yang banyak diminati masyarakat," ungkap Yuzwar, sembari menambahkan, terlebih adanya informasi Usakti yang akan menjadi Universitas Negeri.
Buka Program Beasiswa
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Akademik Universitas Trisakti Bani Nugroho, menilai wajar tingginya animo masyarakat untuk mendaftar di Usakti, selain kualitas pendidikan dan biaya perkuliahan relatif murah. Usakti juga memberi Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) dari program pemerintah yang dikucurkan sebesar Rp 6 juta setiap semesternya.
"Dengan asumsi Rp 3,6 juta untuk biaya hidup, dan Rp 2,4 juta untuk akademik. Tentu saja kami juga turut berkontribusi mendukung Bidik Misi ini dengan menutupi kekurangan dalam pembiayaan secara akademik, yang pasti akan mengalami kekurangan dengan biaya Rp 2,4 juta tersebut. Selain itu, kami juga memiliki program beasiswa lainnya,” ungkap Bani.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Karyawan Universitas Trisakti Advendi Simangunsong menyebutkan bahwa keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran semua stakeholder yang mendukung terlaksananya kegiatan pendidikan di Usakti dengan baik.
"Semua karyawan dan dosen selalu berusaha untuk memberikan pelayanannya yang terbaik guna memuaskan mahasiswa maupun orang tua mahasiswa yang berkuliah di Usakti,” pungkas Advendi. (Tnt)