Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyatakan, penumpang Lion Air tujuan Solo yang penerbangannya terlambat sudah diberikan penginapan. Mereka juga dilayani sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.
"Penumpang tujuan Solo diberlakukan Permenhub 77. Mereka 'dihotelkan', dan diberangkatkan besok pagi," kata Edward melalui pesan singkatnya di Jakarta Senin (2/9/2013).
Lion Air tujuan Solo, terlambat terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, pada Minggu 1 September Siang. Beberapa rute lain juga terlambat.
Edward menjelaskan, penumpang penerbangan menuju Solo itu telah siap di kursi masing-masing, namun penerbangan ditunda karena Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo, ditutup.
Penerbangan Lion Air, pada Minggu, yang terlambat itu antara lain penerbangan tujuan Makassar, Padang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Dia mengatakan, hingga Minggu pukul 22.57 WIB, hanya tujuan Padang dan Makassar yang sedang dalam proses pemberangkatan, sedangkan untuk tujuan lain telah diberangkatkan 2 jam sebelumnya.
Selain menuju Solo, Sirait tidak menjelaskan perihal penyebab keterlambatan keberangkatan pesawat Lion Air ke sejumlah tujuan itu.
Penumpang Lion Air berunjukrasa di Bandara Soekarno-Hatta, karena semua jadwal penerbangan tertunda. Sementara pihak maskapai tidak memberikan penjelasan resmi.
"Saya sudah di bandara sejak pukul 11.00 WIB untuk penerbangan pukul 15.20 WIB ke Semarang dengan penerbangan JT 502," kata Yuliana, seorang penumpang tujuan Semarang, di ruang tunggu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu.
Para penumpang yang sudah kesal menunggu lama di bandara, ramai-ramai mempertanyakan keterlambatan penerbangan kepada petugas front liner, namun tidak mendapatkan jawaban memuaskan.
Salah seorang petugas maskapai yang melayani penumpang, Ega Selvana, berkilah pihaknya hanya mengumumkan keterlambatan penerbangan hampir semua maskapai yang dijadwalkan berangkat siang hingga petang.
Menanggapi hal tersebut, Yuliana mengatakan ini sudah tidak manusiawi karena sudah berulangkali melakukan hal serupa dan membiarkan penumpang tanpa kompensasi. "Itu pun yang ada hanya roti dan air mineral, padahal seharusnya menyiapkan makan siang karena sudah ditunda tiga jam," kata Yuliana. (Ant/Mut/Ism)
"Penumpang tujuan Solo diberlakukan Permenhub 77. Mereka 'dihotelkan', dan diberangkatkan besok pagi," kata Edward melalui pesan singkatnya di Jakarta Senin (2/9/2013).
Lion Air tujuan Solo, terlambat terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, pada Minggu 1 September Siang. Beberapa rute lain juga terlambat.
Edward menjelaskan, penumpang penerbangan menuju Solo itu telah siap di kursi masing-masing, namun penerbangan ditunda karena Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo, ditutup.
Penerbangan Lion Air, pada Minggu, yang terlambat itu antara lain penerbangan tujuan Makassar, Padang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Dia mengatakan, hingga Minggu pukul 22.57 WIB, hanya tujuan Padang dan Makassar yang sedang dalam proses pemberangkatan, sedangkan untuk tujuan lain telah diberangkatkan 2 jam sebelumnya.
Selain menuju Solo, Sirait tidak menjelaskan perihal penyebab keterlambatan keberangkatan pesawat Lion Air ke sejumlah tujuan itu.
Penumpang Lion Air berunjukrasa di Bandara Soekarno-Hatta, karena semua jadwal penerbangan tertunda. Sementara pihak maskapai tidak memberikan penjelasan resmi.
"Saya sudah di bandara sejak pukul 11.00 WIB untuk penerbangan pukul 15.20 WIB ke Semarang dengan penerbangan JT 502," kata Yuliana, seorang penumpang tujuan Semarang, di ruang tunggu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu.
Para penumpang yang sudah kesal menunggu lama di bandara, ramai-ramai mempertanyakan keterlambatan penerbangan kepada petugas front liner, namun tidak mendapatkan jawaban memuaskan.
Salah seorang petugas maskapai yang melayani penumpang, Ega Selvana, berkilah pihaknya hanya mengumumkan keterlambatan penerbangan hampir semua maskapai yang dijadwalkan berangkat siang hingga petang.
Menanggapi hal tersebut, Yuliana mengatakan ini sudah tidak manusiawi karena sudah berulangkali melakukan hal serupa dan membiarkan penumpang tanpa kompensasi. "Itu pun yang ada hanya roti dan air mineral, padahal seharusnya menyiapkan makan siang karena sudah ditunda tiga jam," kata Yuliana. (Ant/Mut/Ism)