Kabar tentang adanya calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang bisa dititip saat proses seleksi penerimaan ternyata juga didengar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Azwar Abubakar. Dia pun dengan tegas membantahnya.
"Titipan nggak ada lagi. Tahun lalu nggak ada lagi titipan. Coba sebutkan siapa yang bisa nitip tahun lalu, saya bayar Rp 1 miliar," tegas Azwar usai menghadiri apel Kepala Satuan Wilayah Polri di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013).
Tak hanya itu, Azwar juga akan menindak tegas jika pihaknya menemukan oknum PNS yang `bermain` dalam pendaftaran dan perekrutan CPNS.
"Kita juga mau menghapus imej bahwa CPNS bisa dibayar, negeri ini harus mampu, kalau PNS (tertangkap terima suap) kita pecat. Kalau ada oknum yang bilang dekat dengan Men-PAN itu bohong, kalau ada yang nembak di atas kuda, istilah saya itu," tambah menteri yang juga politisi PAN ini.
Azwar berharap pada pendaftaran dan perekrutan CPNS tahun ini tak lagi ada kecurangan. Dia sendiri akan terus mengawasi proses penerimaan CPNS. "Harus bersih. Bisa kalau kita lakukan bersama. Ini sudah semua komponen bangsa ikut mengawasi," tutupnya. (Ado/Ism)
"Titipan nggak ada lagi. Tahun lalu nggak ada lagi titipan. Coba sebutkan siapa yang bisa nitip tahun lalu, saya bayar Rp 1 miliar," tegas Azwar usai menghadiri apel Kepala Satuan Wilayah Polri di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013).
Tak hanya itu, Azwar juga akan menindak tegas jika pihaknya menemukan oknum PNS yang `bermain` dalam pendaftaran dan perekrutan CPNS.
"Kita juga mau menghapus imej bahwa CPNS bisa dibayar, negeri ini harus mampu, kalau PNS (tertangkap terima suap) kita pecat. Kalau ada oknum yang bilang dekat dengan Men-PAN itu bohong, kalau ada yang nembak di atas kuda, istilah saya itu," tambah menteri yang juga politisi PAN ini.
Azwar berharap pada pendaftaran dan perekrutan CPNS tahun ini tak lagi ada kecurangan. Dia sendiri akan terus mengawasi proses penerimaan CPNS. "Harus bersih. Bisa kalau kita lakukan bersama. Ini sudah semua komponen bangsa ikut mengawasi," tutupnya. (Ado/Ism)