Relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke dalam gedung Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Para pedagang pun mulai berjualan di kios masing-masing. Namun, masih ada sekitar 100 pedagang yang belum mendapatkan nomor kios.
"Saya belum dapat nomor kios. Udah daftar di PD Pasar Jaya dan kantor wali kota juga udah. Selain saya, ada 100 orang lebih yang belum dapat nomor," ujar salah satu pedagang, Abu Bakar (54), saat ditemui di gedung Blok G, Senin (2/9/2013).
Bahkan ketika pagi tadi Jokowi mengunjungi beberapa kios di lantai 2 dan 3, ia sempat memberi tahu masalah tersebut. Jokowi pun, lanjut Abu, hanya meminta semua pedagang yang belum memperoleh tempat di blok G untuk berkumpul.
Namun, karena banyaknya warga yang mengerumuni mantan Walikota Solo itu, Abu pun tidak mendapatkan jawaban yang jelas. "Kata Pak Jokowi tadi, yang belum dapat (kios), berkumpul. Tapi kumpul di mana?" tanya pedagang sandal dan tas ini.
Dia mengaku sudah mengeluhkan hal tersebut kepada pihak PD Pasar Jaya, tetapi hanya diminta bersabar. "Katanya tunggu saja dulu. Nanti ada pengundian lagi. Sampai sekarang belum ada tanggapan. Pasar Jaya, kecamatan, dan wali kota juga belum ada tanggapan," keluhnya.
Pria yang sebelumnya berdagang di emperan jalan dekat Blok G ini mengatakan ia telah mendaftar sejak 16 Juli 2013. Karena sibuk berjualan di bulan Ramadan, ia baru mendaftar lagi pada 3-4 hari sebelum Lebaran.
Namun, hingga kini ia tidak kunjung mendapatkan nomor kios. Padahal, semua data dan berkas seperti KTP, KK, dan surat yang sudah disetujui dari Dinas UMKM telah diberikan kepada pihak PD Pasar Jaya.
"Saya sudah 35 tahun dagang, sejak Blok G ini masih terminal. Makanya harapannya saya pengen dapat tempat lah. Dari bulan puasa sampai sekarang belum dagang. Tolong kami dicarikan solusinya," harap Abu. (Ado/Ism)
"Saya belum dapat nomor kios. Udah daftar di PD Pasar Jaya dan kantor wali kota juga udah. Selain saya, ada 100 orang lebih yang belum dapat nomor," ujar salah satu pedagang, Abu Bakar (54), saat ditemui di gedung Blok G, Senin (2/9/2013).
Bahkan ketika pagi tadi Jokowi mengunjungi beberapa kios di lantai 2 dan 3, ia sempat memberi tahu masalah tersebut. Jokowi pun, lanjut Abu, hanya meminta semua pedagang yang belum memperoleh tempat di blok G untuk berkumpul.
Namun, karena banyaknya warga yang mengerumuni mantan Walikota Solo itu, Abu pun tidak mendapatkan jawaban yang jelas. "Kata Pak Jokowi tadi, yang belum dapat (kios), berkumpul. Tapi kumpul di mana?" tanya pedagang sandal dan tas ini.
Dia mengaku sudah mengeluhkan hal tersebut kepada pihak PD Pasar Jaya, tetapi hanya diminta bersabar. "Katanya tunggu saja dulu. Nanti ada pengundian lagi. Sampai sekarang belum ada tanggapan. Pasar Jaya, kecamatan, dan wali kota juga belum ada tanggapan," keluhnya.
Pria yang sebelumnya berdagang di emperan jalan dekat Blok G ini mengatakan ia telah mendaftar sejak 16 Juli 2013. Karena sibuk berjualan di bulan Ramadan, ia baru mendaftar lagi pada 3-4 hari sebelum Lebaran.
Namun, hingga kini ia tidak kunjung mendapatkan nomor kios. Padahal, semua data dan berkas seperti KTP, KK, dan surat yang sudah disetujui dari Dinas UMKM telah diberikan kepada pihak PD Pasar Jaya.
"Saya sudah 35 tahun dagang, sejak Blok G ini masih terminal. Makanya harapannya saya pengen dapat tempat lah. Dari bulan puasa sampai sekarang belum dagang. Tolong kami dicarikan solusinya," harap Abu. (Ado/Ism)