Panitia 17 mengusulkan kepada Pemprov DKI agar 4 nama Jalan Medan Merdeka diubah menjadi 4 nama tokoh nasional, yaitu Jalan Medan Merdeka Utara menjadi Jalan Ir. Soekarno, Medan Merdeka Selatan menjadi Jalan Mohammad Hatta, Jalan Medan Merdeka Timur menjadi Jalan Ali Sadikin, dan Jalan Medan Merdeka Barat menjadi Jalan Soeharto.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku secara pribadi lebih menyukai nama Jalan Medan Merdeka karena lebih mudah diingat dan lebih praktis. Masyarakat juga sudah terbiasa dengan nama tersebut. Selain itu, nama Medan Merdeka yang merupakan pemberian Presiden pertama RI, Soekarno, itu menurut Ahok memiliki makna tersendiri.
"Kalau saya pribadi sih, lebih suka Medan Merdeka Barat Utara Timur Selatan. Itu lebih gampang hapalnya yah. Langsung tahu posisi. Merdeka-merdeka itu kan juga ada artinya itu di situ. Tapi ini bukan secara resmi pernyataan saya (wagub), saya pribadi sih," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Namun mantan Bupati Belitung Timur itu menolak berkomentar lebih jauh. Sebab keputusan tersebut tentu berada di tangan presiden berdasarkan Keppres yang mengatur batas-batas jalan. Pemprov DKI hanya bertugas mengkaji kekurangan dan kelebihan atas usulan perubahan nama jalan tersebut.
"Saya nggak komentar deh. Itu ada tim juga, tanya ke Pak Gubernur, saya kira nanti kan juga usul ke presiden. Ada tim yang mengkaji lah," kata mantan bupati Belitung Timur itu.
Berdasarkan sejarah, presiden pertama RI Soekarno memberi nama Jalan Medan Merdeka di kawasan Istana Presiden sebagai simbolisasi kebanggaan bangsa atas kemerdekaan yang direbut dengan perjuangan, bukan pemberian Jepang atau pun penjajah lainnya. (Riz)
Ahok: Saya Pribadi Lebih Suka Nama Jalan Merdeka
Secara pribadi, Ahok lebih menyukai nama Jalan Medan Merdeka karena lebih mudah diingat dan lebih praktis.
Advertisement