Aksi tuntutan para buruh yang menghendaki kenaikan upah minimum Provinsi (UMP) sebanyak 50 persen masih berlanjut. Hari ini, rencananya gabungan massa buruh akan turun ke jalan untuk kembali menyuarakan tuntutan tersebut.
"30 ribu massa KSPI dan elemen buruh lainnya akan kumpul jam 10.00 WIB di Bundaran HI," ungkap Nelly, staff media KSPI saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (5/9/2013).
Gabungan massa itu, lanjut Nelly, akan bergerak menuju Istana Negara dan ke Meneg BUMN. Kemudian massa aksi akan bergerak ke 2 titik: menuju Kemenkes di Kuningan dan PT Jamsostek di Gatot Subroto. Lalu massa akan bergerak lagi, berkumpul di Kemenakertrans Jalan Gatot Subroto.
Dalam aksinya kali ini, massa juga menuntut agar bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak selain meminta kenaikan UMP.
"Naikan upah minimum UMP 50 persen dan khusus DKI Rp 3,7 juta. Tolak Inpres upah, jalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat 1 Jan 2014 bukan bertahap 2019. Terkait Jamkes, bilamana pada 1 Januari 2014 masih ada rakyat Indonesia yang tidak bisa dilayani berobat ke rumah sakit, maka KSPI akan mengepung dan mendemo rumah sakit tersebut," papar Nelly.
Selain itu, massa buruh juga meminta agar sistem outsourcing yang selama ini diterapkan banyak perusahaan dihapuskan.
"Kemudian hapus outsourcing BUMN dan angkat semua pekerja outsourcing BUMN menjadi karyawan tetap. Menuntut direksi Jamsostek dan direksi-direksi BUMN lainnya mundur, apabila tidak mengangkat seluruh pekerja outsourcing BUMN menjadi pekerja tetap. Menuntut Dahlan Iskan serius membenahi outsourcing, paling lambat akhir September dan stop pencitraan," tutup Nelly. (Tnt)
"30 ribu massa KSPI dan elemen buruh lainnya akan kumpul jam 10.00 WIB di Bundaran HI," ungkap Nelly, staff media KSPI saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (5/9/2013).
Gabungan massa itu, lanjut Nelly, akan bergerak menuju Istana Negara dan ke Meneg BUMN. Kemudian massa aksi akan bergerak ke 2 titik: menuju Kemenkes di Kuningan dan PT Jamsostek di Gatot Subroto. Lalu massa akan bergerak lagi, berkumpul di Kemenakertrans Jalan Gatot Subroto.
Dalam aksinya kali ini, massa juga menuntut agar bisa mendapatkan layanan kesehatan yang layak selain meminta kenaikan UMP.
"Naikan upah minimum UMP 50 persen dan khusus DKI Rp 3,7 juta. Tolak Inpres upah, jalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat 1 Jan 2014 bukan bertahap 2019. Terkait Jamkes, bilamana pada 1 Januari 2014 masih ada rakyat Indonesia yang tidak bisa dilayani berobat ke rumah sakit, maka KSPI akan mengepung dan mendemo rumah sakit tersebut," papar Nelly.
Selain itu, massa buruh juga meminta agar sistem outsourcing yang selama ini diterapkan banyak perusahaan dihapuskan.
"Kemudian hapus outsourcing BUMN dan angkat semua pekerja outsourcing BUMN menjadi karyawan tetap. Menuntut direksi Jamsostek dan direksi-direksi BUMN lainnya mundur, apabila tidak mengangkat seluruh pekerja outsourcing BUMN menjadi pekerja tetap. Menuntut Dahlan Iskan serius membenahi outsourcing, paling lambat akhir September dan stop pencitraan," tutup Nelly. (Tnt)