Indonesia Network Election Survey (INES) melakukan riset tingkat kesukaan masyarakat terhadap sejumlah tokoh. Hasilnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan tokoh yang paling disukai masyarakat mengalahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi.
Direktur Data INES Sutisna mengungkap, Ahok mendapatkan tingkat kesukaan masyarakat sebesar 98,3% dibandingkan Jokowi yang hanya 96,9%.
"Dalam temuan survei, masyarakat menilai bahwa Ahok lah yang bekerja selama ini menyelesaikan persoalan Jakarta. Serta lebih cepat dalam menyelesaikan masalah seperti dalam hal perbaikan Waduk Pluit, pemindahan pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang, dan lain-lain," kata Sutisna dalam pemaparan hasil surveinya di Galeri Cafe TIM, Cikini, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Sutisna menjelaskan, dalam survei ditemukan bahwa harapan masyarakat sangat tinggi pada Pemilu 2014 mendatang. "Masyarakat menginginkan pemimpin dengan kriteria cerdas, tidak peragu, tegas dan berwibawa," terangnya.
Dalam survei kali ini, metode yang digunakan adalah sampling frame yakni WNI yang sudah mempunyai hak pilih pada saat pemilu 2014. Sampel yang diambil sebanyak 8.280 responden di 33 provinsi dengan margin of eror sekitar 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Pelaksanaan survei dilakukan pada 16 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2013. Pengumpulan data dengan metode tatap muka langsung dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan informasi. (Mut)
Direktur Data INES Sutisna mengungkap, Ahok mendapatkan tingkat kesukaan masyarakat sebesar 98,3% dibandingkan Jokowi yang hanya 96,9%.
"Dalam temuan survei, masyarakat menilai bahwa Ahok lah yang bekerja selama ini menyelesaikan persoalan Jakarta. Serta lebih cepat dalam menyelesaikan masalah seperti dalam hal perbaikan Waduk Pluit, pemindahan pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang, dan lain-lain," kata Sutisna dalam pemaparan hasil surveinya di Galeri Cafe TIM, Cikini, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Sutisna menjelaskan, dalam survei ditemukan bahwa harapan masyarakat sangat tinggi pada Pemilu 2014 mendatang. "Masyarakat menginginkan pemimpin dengan kriteria cerdas, tidak peragu, tegas dan berwibawa," terangnya.
Dalam survei kali ini, metode yang digunakan adalah sampling frame yakni WNI yang sudah mempunyai hak pilih pada saat pemilu 2014. Sampel yang diambil sebanyak 8.280 responden di 33 provinsi dengan margin of eror sekitar 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%.
Pelaksanaan survei dilakukan pada 16 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2013. Pengumpulan data dengan metode tatap muka langsung dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan informasi. (Mut)