Dalam riset yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia Network Election Survey (INES), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menempati urutan ketiga. Posisi itu menempatkan Ahok sebagai calon presiden yang memiliki leadership atau gaya kepemimpinan terbaik di antara capres lainnya, termasuk dari sang atasan Joko Widodo atau Jokowi.
Tidak seperti kebanyakan hasil riset lainnya, kali ini nama Ahok masuk survei. Bahkan mengalahkan Jokowi yang berada di urutan keempat.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ahok tampak tidak merasa tersanjung. Menurut dia, saat ini lebih banyak yang menjelek-jelekkan dirinya dibanding yang memujinya. "Ini kan tergantung yah. Yang caci-maki saya juga banyak," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat, (6/9/2013).
Dia justru memuji balik Jokowi yang dianggapnya mempunyai gaya kepemimpinan yang lebih baik. Walau mempunyai tipikal dan gaya kepemimpinan yang berbeda, Ahok mengaku, dirinya dan Jokowi saling menghargai gaya memimpin masing-masing. Jokowi yang lemah lembut dan Ahok yang keras dan terkadang sering membentak ketika berbicara.
"Pak Jokowi juga nggak bisa maksa ikutin gaya saya ke gaya dia kan. Begitu juga sebaliknya. Saya seperti ini, tidak bisa mengikuti Pak Jokowi. Tapi saya lebih suka gaya kepemimpinan Pak Jokowi," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ia pun mengakui dirinya memang mempunyai watak yang keras. Namun sejak berpasangan dengan Jokowi sebagai pemimpin Jakarta, semakin hari dirinya mengalami perubahan. Mulai melunak, seperti Jokowi. "Saya juga sekarang bersama Pak Jokowi sudah lebih jinak," tutup Ahok. (Riz/Ism)
Kalahkan Jokowi di Survei Leadership, Ini Tanggapan Ahok
Ahok justru memuji balik Jokowi yang dianggapnya mempunyai gaya kepemimpinan yang lebih baik.
Advertisement